BACA JUGA: Pelindo III Siapkan Triliunan Rupiah
Kedua lini bisnis baru itu ditargetkan mulai berjalan pada akhir 2011."Untuk kontraktor tambang kini dalam tahap pendekatan dengan beberapa perusahaan
BACA JUGA: Bank Permata Tuntaskan Obligasi Subordinasi
Sementara proyek EPC akan mulai kami garap pada akhir tahun ini," kata Corporate Secretary DGIK Johan Halim setelah RUPST di Jakarta Selasa (28/6).Manajemen optimis kedua bisnis barunya itu akan memberi kontribusi signifikan terhadap pendapatan usaha di masa mendatang
BACA JUGA: Penyaluran KUR BRI Capai 70 Persen
Sampai Mei 2011, perusahaan sudah meraih kontrak baru Rp 500 miliar.Belum lama ini, perusahaan investasi asal Singapura, Asiariver Advisors Pte Ltd, telah menyelesaikan transaksi pembelian 831,15 juta lembar saham atau sekitar 15 persen kepemilikan saham DGIKSaham tersebut dibeli dari salah satu pemegang saham DGIK, yaitu PT Lokasindo Aditama di harga Rp 125 atau senilai total Rp 103,9 miliarTransaksi tutup sendiri (crossing) akuisisi tersebut berlangsung pada 10 Juni 2011.
Hasil RUPST menyepakati pembagian dividen tahun buku 2010 sebesar Rp 15,184 miliar atau setara Rp 2,75 per lembarJumlah itu sekitar 21,5 persen dari laba bersih perseroan pada 2010 senilai Rp 70,54 miliarJumlah dividen tahun ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp 2,5 per lembar.
Direktur Utama DGIK Dudung Purwadi mengatakan pembayaran dividen tunai merupakan bentuk tanggung jawab dan apresiasi manajemen kepada pemegang saham"Sebagai perusahaan publik, kami wajib memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kepercayaan yang telah diberikan pemegang saham," ungkapnya.
Selain dividen, laba bersih 2010 akan digunakan sebagai laba ditahanLangkah itu dilakukan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan sehingga ke depannya akan mampu menopang berbagai rencana ekspansi.
Saat ini, DGIK memiliki dua anak usaha yang masih dalam tahap pengembanganYakni PT Duta Graha Living yang bergerak di bidang kontruksi khususnya interior dan PT Amasjaya Sdn Bhd di Brunei Darussalam yang bergerak dalam bisnis kontruksiPer 20 Juni 2011, pemegang saham DGIK adalah PT Lintas Kebayoran Kota (33,03 persen), Asiariver Advisors (14,99 persen), PT Rezeki Segitiga Emas (9,02 persen), PT Laksindo Aditama (7,35 persen), dan sisanya publik(gen/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Berubah, Fokus BRI Tetap UMKM
Redaktur : Tim Redaksi