JAKARTA - PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) berancang-ancang melebarkan sayap bisnis ke bidang kontraktorSektor yang dirambah adalah tambang dan proyek Engineering Procurement and Construction (EPC)
BACA JUGA: Insentif Anggaran dari Pusat
Dengan diversifikasi lini bisnis itu, manajemen menarget perolehan kontrak baru senilai Rp 2,2 triliunSementara hingga Mei 2011, DGIK baru mengantongi kontrak baru sebesar Rp 500 miliar
BACA JUGA: NTB Belum Terima Dividen dari NNT
Posisi itu, tidak mematahkan optimisme perseroan dalam mengejar target sepanjang 2011BACA JUGA: Pembatasan BBM Wajib Tahun Ini
Langkah itu dilakukan untuk memperkuat struktur permodalanSehingga rencana ekspansi berjalan sesuai dengan skenario”Kami akan berusaha ekstrakeras untuk mewujudkan apa yang kami rancang,” imbuh Dudung.Merujuk hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), perseroan memutuskan membagi dividen tahun buku 2010 sebesar Rp 15,184 miliar atau Rp 2,75 per sahamJumlah itu sekitar 21,5 persen dari laba bersih 2010 sebesar Rp 70,54 miliarJumlah pembagian dividen 2010 lebih besar dibanding sebelumnyaDi mana tahun lalu, perseroan memberikan dividen tunai sebesar Rp 2,5 per saham untuk tahun buku 2009.
Pembayaran dividen tunai itu merupakan bentuk tanggung jawab dan apresiasi manajemen kepada para pemegang saham“Sebagai perusahaan publik, kami wajib memberikan apresiasi atas kepercayaan investor,” tambah Johan Halim, Corporate Secretary DGIKSekadar diketahui, total aset DGIK per 31 Maret 2011 mencapai Rp 1,60 triliunSementara pendapatan selama tiga bulan pertama 2011 mencapai Rp 269,62 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 10,58 miliarSaat ini perseroan memiliki dua anak perusahaan yang masih dalam tahap pengembangan.
PT Duta Graha Living bergerak di bidang kontruksi khususnya interior dan PT Amasjaya SdnBhdAnak perusahaan terakhir berada di Brunei Darussalam bergerak dalam bisnis kontruksiPer 20 Juni 2011, pemegang saham DGIK adalah PT Lintas Kebayoran Kota (33,03 persen), Asiariver Advisors (14,99 persen), PT Rezeki Segitiga Emas (9,02 persen), PT Laksindo Aditama (7,35 persen) dan sisanya dimiliki masyarakat(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... CCAI Sumbang Borobudur
Redaktur : Tim Redaksi