Dynaplast Tinggalkan Lantai Bursa

Selasa, 26 April 2011 – 16:42 WIB
JAKARTA - Tekad PT Dynaplast Tbk (DYNA) hengkang dari papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah bulatOpsi penghapusan pencatatan (delisting) itu diambil, menyusul memburuknya kinerja saham perseroan

BACA JUGA: ExxonMobil Temukan Minyak Baru di Cepu

Situasi semakin memburuk setelah sejumlah investor yang tidak dapat menjual sahamnya tergolong signifikan.

"Kami sudah mematangkan rencana tersebut jauh-jauh hari
Kami telah mengundang para pemegang saham untuk menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa," tutur Tony T Hambali, Direktur Utama Dynaplast di Jakarta, Senin (25/4).

Tony mengaku optimistis rencana itu bisa direalisasikan

BACA JUGA: Tiongkok Tertarik Investasi Alat Berat

Di mana RUPSLB akan diselenggarakan pada 27 April
Dengan skema itu, rencana go privat bisa dieksekusi pada Juli 2011 mendatang

BACA JUGA: Bank Mandiri Biayai Dua Kapal Rudal

"Ya, harapannya begitu," tandasnya.

Dia menjelaskan, harga yang ditawarkan perusahaan pada tender offer senilai Rp 4.500 per saham, atau 20,0 persen premium dari harga perdagangan tertinggiAtau sesuai harga dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada 25 Maret 2011, yakni Rp 3.750 per saham.

Harga itu juga 0,1 persen premium dari harga perdagangan tertinggi di pasar reguler BEI selama dua tahun terakhir, sebelum tanggal iklan pemberitahuan RUPSLB di surat kabar pada 25 Maret laluSetelah memperhitungkan faktor penyesuaian akibat perubahan nilai nominal sejak dua tahun terakhir hingga RUPSLB yang menyetujui delisting.

Ditambah lagi, premium berupa tingkat pengembalian investasi selama dua tahun Rp 4,494 persen saham, serta 41,5 persen premium dari hasil penilaian harga wajar saham berdasarkan penilaian penilai independen yakni Rp 3.181 per saham dan 800,0 persen premium dari nilai nominal saham yakni Rp 500 per saham"Harga yang kami tawarkan sudah sangat baikJadi saya rasa pemegang saham akan menyetujui rencana go privat ini," ulas Tony.

Seluruh saham akan diserap oleh PT Hambali Dina Mitra selaku pengendali atas saham Dynaplast Tbk (DYNA), dengan kepemilikan 40,09 persenSaham-saham yang akan dibeli pada saat penawaran tender saat ini, dimiliki oleh UOB Kay Hian Pte Ltd sejumlah 27.410.000 lembar saham, atau sebesar 8,71 persen dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perseroanKemudian masyarakat (masing-masing dengan dengan kepemilikan di bawah lima persen) atau sebesar 77.225.793 lembar saham, atau sebesar 24,54 persen dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perseroanTony menjelaskan, jika pada RUPS atau RUPSLB itu, pemegang saham tidak menyetujui rencana tersebut, maka perseroan akan kembali mengundang pemegang saham untuk meminta persetujuan hal yang sama.

Sementara itu Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), mengaku pihaknya sangat sedih atas rencana delisting DYNAPasalnya, DYNA merupakan perusahaan dengan reputasi dan prospek bagus"Pasti sedih-lah, ada perusahaan baik tapi memutuskan untuk delisting," imbuhnya.

Tapi, bursa memang tak bisa melarang jika DYNA memutuskan untuk delistingKarena DYNA telah memiliki pertimbangan matangKarena itu, bursa masih menunggu progres dari rencana DYNA delisting.

Di sisi lain, mengantisipasi fenomena itu, bursa bakal melakukan revisi peraturan tentang penghapusan pencatatan bagi efek yang terdaftarItu dilakukan guna meminimalisir perusahaan tercatat yang keluar dari bursa saham domestikPada rancangan aturan baru, akan diatur mengenai pasal-pasal yang lebih ketat dan tegas mengenai emiten yang delisting(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Tergantung Gerak Regional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler