jpnn.com - jpnn.com - Mabes Polri menanggapi temuan e-KTP bodong di Bandara Soekarno-Hatta pekan lalu.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, temuan tersebut sedang diselidiki.
BACA JUGA: Paket e-KTP dari Kamboja untuk Kejahatan Ekonomi
Namun, Boy berspekulasi bahwa pengiriman e-KTP bodong direkayasa sedemikian rupa untuk merusak momen Pilkada 2017.
"Jadi menjelang Pilkada ini ada hal hal yang sifatnya sengaja digulirkan intinya sebenarnya ingin menimbulkan keresahan dan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap penyelenggaraan pemilu," kata Boy di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (10/2).
BACA JUGA: Bea Cukai Masih Isolasi Kasus e-KTP Bodong dari Kamboja
Mengenai pernyataan Komisi II DPR bahwa e-KTP bodong berasal dari Kamboja, Boy belum bisa memastikannya. Dia meminta Komisi II DPR melaporkan temuannya itu untuk diselidiki bersama.
"Nanti kita lihat seperti apa. Sangat penting juga kalau memang ada itu bisa dilaporkan ke polisi," jelas Boy.
BACA JUGA: Ingat! E-KTP Palsu Dari Kamboja Tak Bisa Digunakan
Dia juga meminta masyarakat tidak berspekulasi terkait e-KTP ini, apalagi menghubungkannya dengan mendiskreditkan salah satu kandidat Pilkada.
Boy mengharapkan masyarakat menyerahkan proses penyelidikan kepada polisi
Seperti diketahui, Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 36 e-KTP, 32 NPWP, rekening tabungan BCA saldo Rp 500 ribu, dan ATM BCA pada Jumat (3/2). Paket dikirim melalui FedEx untuk seorang warga di Jakarta. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri Pasrahkan Kasus e-KTP Kamboja ke Polisi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga