Edhy Sunarso dan Semiotik Patung di Lapangan Banteng

Kamis, 07 Januari 2016 – 09:30 WIB
Foto model patung Pembebasan Irian Barat yang di-acc Bung Karno (kiri) dan Edhy Sunarso si empunya karya (kanan). Foto: Repro Kisah Tiga Patung.

jpnn.com - BERHASIL membangun patung Selamat Datang untuk dipajang di Bundaran HI, Edhy Sunarso kembali dipanggil Bung Karno ke Istana Negara, Jakarta. Sebuah tugas baru menanti…

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network  

BACA JUGA: Anak Muda 27 Tahun ini yang Bikin Patung Bundaran HI

"Buatlah figur manusia Indonesia yang sudah berhasil mematahkan rantai dari kedua tangan dan kakinya. Dan berteriak, "bebas!" penuh semangat," Bung Karno memberi titah.

Soekarno berdiri dan mengangkat kedua tangannya. "Seperti aku ini lho," ujarnya seraya berteriak keras, "bebaaas!"

BACA JUGA: Gak Usah Di-klik-lah Ya...Waktu Soekarno Kecanduan Dugem

Selagi Si Bung berpose, Edhy dan Henk Ngantung, pelukis yang menjabat Wakil Gubernur Jakarta membuat sketsa.

Beberapa waktu sebelumnya...  

BACA JUGA: Untuk Urusan yang Satu ini, Bung Karno...

Yogyakarta, 19 Desember 1961. Hari itu, sebagaimana dijelaskan Hilmar Farid dalam hasil riset 89 halamannnya bertajuk Kisah Tiga Patung, Bung Karno berpidato tentang pembebasan Irian Barat.

Di hadapan ribuan rakyat Yogya, Presiden Soekarno mencetuskan konsep Trikora, Tri Komando Rakyat.

Ini, "menandai dimulainya mobilisasi massa untuk keperluan itu," tulis Fay--demikian Dirjen Kebudayaan yang baru saja dilantik Presiden Jokowi itu biasa disapa.

"Untuk mengikat mobilisasi ini, secara simbolik Bung Karno merencanakan pembangunan sebuah monumen baru," paparnya. 

Demi keperluan itulah, Edhy Sunarso si pembuat patung Selamat Datang yang dipajang di Bundaran HI itu kembali dipanggil ke Istana Negara.

Kali ini dia dipercayakan amanah membuat patung Pembebasan Irian Barat.

Hei Barat!

Edhy menafsir ide Soekarno. Dia membuat model patung kecil dari tanah liat. Sepekan beres. Fotonya dikirim dari Yogya ke Jakarta. 

Karena kata Bung Karno patung itu belum dinamis, Edhy berjibaku lagi. Begitu foto kedua dikirim ke Jakarta, Si Bung kasih acc (lihat foto sebelah kiri).

Mulailah dia membuat patung perunggu setinggi sembilan meter. 

Sementara itu, Henk Ngantung menyiapkan lokasi penempatan monumen itu di sebuah tanah lapang luas yang pada zaman kolonial bernama Waterlooplein. Kini, namanya Lapangan Banteng.

Friedrich Silaban, arsitek kenamaan yang juga menangani pembangunan Masjid Istiqlal ditugaskan menangani arsitektur landasan patung. 

Ir. Sutami, yang menangani pembangunan gedung  Conefo (sekarang DPR) juga ikutan menangani urusan pembangunan dan teknik sipilnya. 

Setelah rampung dikerjakan Edhy di Yogya, patung itu dibawa ke Jakarta. Bung Karno meresmikannya pada 17 Agustus 1963.

Patung berupa Figur gerak orang menjebol rantai itu, dipasang menghadap ke Barat.

Fay yang meneliti sejarah patung-patung karya Edhy Sunarso sejak 2012 silam, menjelaskan, menurut Edhy, patung itu dipasang menghadap ke Barat karena Bung Karno ingin menyatakan sikap  kepada dunia Barat. "Bebas!" 

Waktu membangun monumen Pembebasan Irian Barat, Edhy yang baru saja berpulang 4 Januari 2016 lalu, berusia 30 tahun. 

Ahaaa…yang muda yang berkarya. (wow/jpnn)

(baca: Anak Muda 27 Tahun ini yang Bikin Patung Bundaran HI)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Misteri Hilangnya Lukisan Bung Karno


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler