Edy Rahmayadi: Saya akan Mundur Jika Rakyat Sumut tak Mau Dipimpin

Senin, 29 April 2019 – 03:45 WIB
Gubenur Sumut, Edy Rahmayadi saat menjawab pertanyaan media, usai mengikuti Jalan Sehat HPN Tahun 2019 di Medan, Minggu (28/4/2019). Foto : IG/Pemprovsumut

jpnn.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kembali melontarkan pernyataan yang mengejutkan banyak pihak termasuk media.

Kali ini dia menyatakan siap melepas jabatannya sebagai Gubernur jika dalam empat bulan ke depan rakyat Sumut tidak mau dipimpin olehnya.

BACA JUGA: Tepis Isu Lengserkan Edy Rahmayadi, Ketum KPSN Ingin Kembalikan Khitah PSSI

Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan pada kegiatan Peresmian Kantor PWI Sumut yang dirangkai dengan kegiatan Jalan Sehat, Minggu (28/4).

Selama menjabat, Edy meminta seluruh pihak untuk ikut serta dalam upaya membangun Sumatera Utara termasuk kalangan pers.

BACA JUGA: Ketua KPSN Ungkap Konsekuensi Perjuangan Perbaiki PSSI

“Kalau masih main-main, Sumut tak pernah bisa bermartabat. Jadi saya mohon, berapa tahunkah saya jadi gubernur? lima tahun selesai. Saya sekarang sudah delapan bulan. Saya cek empat bulan ke depan jika rakyat Sumut ini tak mau saya pimpin, saya yang mundur. Tolong pers tulis itu gede,” ujar mantan Ketum PSSI tersebut.

Edy menegaskan, seorang pemimpin akan memiliki arti jika masyarakat mau dipimpin. Sinergitas antara pemimpin dengan pihak yang dipimpin inilah menurutnya sangat penting untuk mewujudkan cita-cita bersama termasuk cita-citanya membangun Sumatera Utara.

BACA JUGA: Mantan Anggota Exco Sarankan Erick Thohir Tidak Maju Bursa Ketum PSSI

“Karena pemimpin itu, yang dipimpin itu mau nurut. Mau dipimpin. Kalau sekarang saya pemimpin trus yang dipimpin tak mau untuk apa saya jadi pemimpin?,” ujarnya.

Karena itu kata Edy, dia sangat berharap masyarakat Sumut khususnya kalangan pers benar-benar mampu bersinergi dengan pemerintah guna memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat untuk ikut serta membangun Sumatera Utara.

“Tanpa pers Sumatera Utara tidak akan maju,” ujarnya.

Selain itu, Edy juga menyoroti soal sampah dan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LKIP). Karena dua hal ini cukup buruk rankingnya di Indonesia. Untuk LKIP Provinsi berada di urutan ke-34 secara nasional.

“Masalah sampah dan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih buruk peringkatnya. Saya jalan tadi sekitar 2 KM masih banyak sampah yang berserakan. Tetapi, saya perhatian kok tidak ada wartawan yang membahas ini, kalau mempelesetkan omongan Gubernur cepat kali. Kita harus ubah ini,” katanya saat memberikan kata sambutan.

Edy Rahmayadi juga menargetkan LKIP Sumut masuk lima besar tahun depan dan menurutnya itu perlu bantuan pers agar penyelenggaraan pemerintah lebih akuntabel. “Pers ada untuk memajukan dan memotivasi anak bangsa,” kata Edy Rahmayadi saat usai acara.

“Targetnya tahun depan kita harus masuk The Big Five. Jadi, mari kita sama-sama bekerja keras untuk itu,” ungkapnya. (rgu/rmol)

Simak Juga Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Edy Rahmayadi Kena Amuk FIFA


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler