Effendy Choirie Buat Buku Pemecatan Dirinya

Janji Tak Akan Pindah ke Partai Lain

Kamis, 28 April 2011 – 08:01 WIB

JAKARTA - Penonaktifan Effendy Choirie dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) kini menjadi dokumen untuk publikMencoba menjelaskan duduk persoalan atas pemecatannya, Choirie meluncurkan buku berjudul Istiqamah Bersama Rakyat di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (27/4)

BACA JUGA: Kader Golkar Tak Akan Tinggalkan Nasdem

Buku tersebut berisi sikap Choirie dalam menghadapi keputusan recall yang dijatuhkan PKB kepada dirinya.

"Persoalan saya dengan Muhaimin (Ketua Dewan Tanfidz PKB Muhaimin Iskandar) adalah murni perbedaan pendapat," kata Choirie di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (27/4)
Choirie kemarin didampingi oleh Herryanto Prabowo, penulis dari buku tersebut

BACA JUGA: DPR Tetap Perjuangkan Pemekaran

Tampak pula anggota Fraksi Partai Golkar Azis Syamsudin, Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno dan Anggota Fraksi PDIP Effendi Simbolon.

Dalam buku itu, Choirie bercerita ikhwal pemecatan dirinya sebagai anggota Fraksi PKB
Pasca dukungan dirinya bersama Lily Chadijah Wahid di usulan angket pajak, Choirie menerima pesan pendek dari Muhaimin

BACA JUGA: Syamsul Dicopot sebagai Ketua Golkar Sumut

Dituliskan dalam bab I bukunya, sms itu berbunyi, "Kamu dapat apa dari Ical (Aburizal Bakrie, Ketua Umum DPP Partai Golkar, red)".

Choirie mengaku kaget dengan sms tersebutDia langsung membalas sms itu dengan membantah tudingan dirinya menerima imbalan dari Ical"Saya tidak main uang, main politik kekuasaanIni hanya hati nuraniSiapa tahu ada manfaatnya bagi rakyat," demikian Choirie menjawab.

Dengan perbedaan pendapat itu, ternyata hal itu berujung pemecatan dirinyaChoirie menyatakan, perbedaan pandangan seperti itu mestinya dianggap lumrahKH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai pendiri PKB tidak pernah melarang adanya perbedaan pendapat"Gus Dur ketika memimpin partai, kami ini boleh berbeda lho," ujarnya.

Choirie menilai kebijakan partai yang digariskan Muhaimin csterlalu mengacu pada kepentingan kekuasaan semataMenurut dia, faktor ini yang membuat dia kerap berseberangan pendapat"Muhaimin sebagai ketua umum punya ijtihad, silakanSaya tidak bisa menghalangiTapi, saya akan tetap mengkritisi," ujarnya.

Apakah akan berpindah ke partai lain? Choirie menyatakan hal itu kecil kemungkinan terjadiDia menegaskan bahwa hingga saat ini dirinya belum terpikir untuk pindah partai"Ukuran integritas seseorang adalah tidak mudah berpindah-pindah partai atau ideologi," ujarnya.

Menurut Gus Choi, memang ada partai-partai lain yang mulai berbisik-bisik untuk mengajaknya bergabungNamun tidak terbersit dalam dirinya untuk meninggalkan partai yang dia dirikan"Saya ini salah satu pendiri PKBBiarlah mereka menjadi mitra strategis untuk bersama-sama membangun negeri ini, sementara saya akan tetap konsisten di PKB," tandasnya.

Azis menilai apa yang disampaikan Choirie dalam bukunya sangat relevanTidak hanya menyampaikan curahan hati, Choirie menyebut lemahnya penegakan hukum dalam kasus mafia pajak"Misalnya, 11 instruksi presiden tentang mafia pajakSampai sekarang tidak ada yang jalan," kata Azis.

Azis juga mengaku heran dengan sikap Muhaimin yang langsung mengkait-kaitkan sikap Choirie dengan ketua umumnyaTidak seharusnya Muhaimin membawa nama Ical untuk menuduh Choirie"Ketua Umum Partai Golkar tidak akan melakukan politik murahan semacam itu," tandasnya(bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Sebut Saksi Mirip Yusuf Supendi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler