Eka Bima Pengin Ikut Audisi LDI tapi Umurnya Lampaui Syarat

Rabu, 15 November 2017 – 00:27 WIB
Eka Bima terlihat hadir saat audisi LDI di Taman Budaya. Foto: THEA/LOMBOK POST/JPNN.com

jpnn.com - Eka Bima cukup terkenal setelah berhasil menjadi juara tiga dalam kontes dangdut salah satu stasiun televisi swasta. Kali ini dia ngebet ikut audisi Liga Dangdut Indonesia (LDI). Sayang, kali ini nasibnya tak seindah dulu. Berikut laporannya.

NATHEA CITRA SURI, Mataram

BACA JUGA: Jumiati, Gadis Bercadar yang Jadi Duta Bahari

Sejak Minggu pagi (12/11), Taman Budaya Provinsi NTB diramaikan ratusan warga. Mereka berasal dari berbagai wilayah di NTB, dari Pulau Lombok bahkan Pulau Sumbawa.

Saat itu di Taman Budaya memang tengah berlagsung audisi kontes dangdut yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta.

BACA JUGA: Gadis Cantik ke Tulungagung Temui Kenalan di FB, Oh Ternyata

Tampak beberapa anggota polisi, beberapa mc terkenal, ibu rumah tangga, mahasiswa, vokalis kecimol, tampil dalam audisi itu. Sebelumnya, audisi Liga Dangdut Indonesia telah diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia.

Seperti, Gorontalo, Bengkulu, Maluku, Jambi, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Bali, Sulawesi Tengah, hingga Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Pengakuan si Bocah Penjambret, Terbayang saat Dikepung Massa

Sejak pukul 07.00 Wita, suasana di halaman Taman Budaya terlihat ramai. Ada yang sibuk make up, bahkan ada yang sedang sarapan pagi.

Kostum yang digunakan tidak kalah unik. Ada peserta yang hanya menggunakan pakaian biasa, ada juga yang menggunakan gamis, gaun pesta, hingga pakaian unik yang dibuat sendiri oleh masing-masing peserta. Mereka rupanya ingin tampil beda, agar menarik di hadapan para juri.

Mulai pukul 09.00 Wita, ratusan calon peserta audisi berbaris dengan rapi, antri mendaftar sebagai salah satu peserta audisi.

Di tengah mereka yang antri terlihat salah satu wanita mengunakan gamis lusuh sembari terus menggenggam tangannya.

“Dia tidak bisa masuk, karena umurnya tidak sesuai dengan persyaratan audisi,” kata Fitri Ayu, salah satu crew registrasi yang ada di bagian depan gedung tempat ratusan peserta audisi.

Ayu mengaku kagum dengan keseriusan wanita bernama Johaini itu. Wanita yang telah memiliki anak tersebut jauh-jauh datang dari Lombok Timur menuju Kota Mataram, hanya untuk mengikuti ajang tersebut.

Sayang umurnya sudah lebih dari batas maksimal yang ditetapkan panitia, 25 tahun. Meski wanita itu tetap bersikukuh usianya belum 25 tahun.

“Dia pakai pakaian seadanya, hanya memakai sandal dan gamis sederhana,” tuturnya.

Ya, kontes yang diyakini bisa mengantarkan mereka menjadi artis terkenal itu benar-benar menyedot perhatian. Bahkan, pedangdut sekelas Eka Bima pun kepincut untuk ikut audisi.

“Ayo, duduk,” kata Eka Bima pada Lombok Post (Jawa Pos Group).

Dengan pakaian merah terang yang menempel di badan indahnya, Eka saat itu tengah menunggu seseorang yang berada di bangku penonton.

“Saya sedang menunggu dua adik saya. Adik kandung dan adik sepupu yang sedang ikut audisi,” terang wanita bernama asli Kurniati itu.

“Sebenarnya saya ingin ikut audisi. Tapi ternyata, persyaratan umurnya tidak mencukupi, alias kelebihan umur,” tuturnya sambil tertawa ringan.

Wanita 34 tahun yang mengaku single itu pun kecewa. “Kalau tidak ada batas umur, mungkin saya bisa masuk kali ya,” ujarnya tersenyum.

Saat itu Eka terlihat sangat santai. “Kalau lihat mereka, saya jadi ingat perjuangan saya 12 tahun silam,” katanya bernostalgia.

Eka kemudian menceritakan bagaimana perjuangannya dalam mengikuti lomba seperti ini waktu itu.

“2005, merupakan tahun berkesan bagi saya. Karena, saya dengan beraninya mencoba mengikuti audisi dangdut. Waktu itu saya ikut audisi di Bali. Dan Alhamdulillah lolos,” tuturnya.

Eka pun terbang ke Jakarta. Ia dikarantina dan harus berkorban jauh dari keluarga. “Alhamdulillah ya, pengorbanan panjang kala itu bisa membuahkan hasil juara tiga,” ujarnya.

Sejak saat itu, Eka semakin cinta pada musik dangdut. Ia juga mulai dikenal di seluruh Indonesia.

“Sampai saat ini, saya tetap konsisten. Masih sering bolak-balik Jakarta-Bima, dan kota-kota lain untuk manggung,” tuturnya. (*/r5)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Petani Lulus jadi Taruna AAL Hanya Modal Rp 10 Ribu


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler