jpnn.com, JAKARTA - Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Eko Mardiono kembali bersuara.
Dia menilai jika Tri Rismaharini jadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), masalah honorer akan tuntas. Tidak ada penghapusan, apalagi sampai diarahkan ke outsourcing.
BACA JUGA: Banyak Honorer K2 Nakes Belum Diangkat PPPK, Pemerintah, Kok, Main Hapus!
"Bu Risma sudah terbukti kinerjanya dalam menangani masalah honorer. Di Surabaya, honorer sejahtera," kata Eko kepada JPNN.com, Minggu (19/6).
Diceritakannya, selama menjadi wali kota Surabaya, Risma mampu mengelola SDM dengan baik. Tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
BACA JUGA: Seleksi PPPK 2022: Honorer K2 Bakal Dihabiskan Tahun Ini, Guru Negeri & Swasta Waswas
Risma juga memberikan gaji yang layak kepada honorer. Mulai dari penyapu jalan sampai guru honorer.
"Beliau sangat memahami birokrasi," ujarnya.
BACA JUGA: Ribuan Honorer di Daerah Ini Sudah Dirumahkan, Ikut PrihatinÂ
Di sisi lain, Eko menyesalkan sikap MenPAN-RB Tjahjo Kumolo yang dinilai tidak berpihak kepada honorer K2. Sebagai politikus yang berkali-kali jadi wakil rakyat di DPR RI seharusnya paham dengan aspirasi masyarakat kecil.
Rekan separtai Risma di PDIP itu juga pernah jadi menteri dalam negeri. Jadi, seharusnya paham bagaimana ketergantungan daerah terhadap honorer.
"Lha Pak Tjahjo sudah tahu benar kondisi honorer, kok ya, tega menghapus honorer. Heran saya," ucapnya.
Dia menegaskan, jika SE Penghapusan Honorer yang diterbitkan MenPAN-RB Tjahjo Kumolo pada 31 Mei 2022 dilaksanakan, birokrasi akan pincang.
Sebab, masih banyak Pemda yang membutuhkan tenaga honorer.
Pemda, kata Eko, lebih nyaman mempekerjakan honorer ketimbang mengangkat PPPK, apalagi outsourcing.
"Kalau Bu Risma jadi MenPAN-RB, bahkan presiden, pasti urusan honorer tuntas. Enggak ada lagi Pemda yang berani PHK honorer," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Datangi Kemendagri, Pimpinan Honorer K2 Ajukan 3 Permohonan, Hasilnya?
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad