Ekspor Batu Bara dan LNG Meningkat

Jumat, 19 Oktober 2018 – 01:27 WIB
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Ketua Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur Harry Aginta menjelaskan, permintaan batu bara dan liquefied natural gas (LNG) akan meningkat pada musim panas.

“Produksi batu bara domestik Tiongkok diperkirakan akan mengalami penurunan di tengah pengetatan kebijakan inspeksi keamanan dan lingkungan pada kegiatan usaha pertambangan,” kata Harry, Rabu (17/10).

BACA JUGA: Fokus 3 Sektor, BNI Belum Lirik Batu Bara

Kondisi tersebut, tambah Harry, akan mendorong permintaan impor batu bara dari Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan batu bara domestik.

Namun, depresiasi Yuan terhadap dolar Amerika sebagai dampak perang dagang menjadi faktor risiko yang menahan permintaan impor dari Tiongkok.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Balikpapan Bisa di Atas 5 Persen

“Pelemahan nilai tukar Yuan berdampak pada harga impor yang lebih mahal bagi importir Tiongkok,” tutur Harry.

Selain itu, peningkatan kinerja ekspor luar negeri Kaltim triwulan ketiga 2018 juga didukung oleh harga batu bara acuan (HBA) yang kembali mengalami peningkatan.

BACA JUGA: Batu Bara Kembali Jadi Primadona

Pada Agustus 2018 lalu, HBA tercatat pada level USD 107,83 per metrik ton.

Angka itu meningkat dibandingkan periode sebelumnya sebesar USD 104,65 per metrik ton. 

Kinerja nonmigas triwulan kedua 2018 tercatat mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.

Ekspor batu bara sebagai komoditas utama ekspor nonmigas mengalami deselerasi dari 19,00 persen year on year (yoy) menjadi 18,86 persen (yoy).

Penurunan ekspor batu bara terbesar terjadi pada negara Tiongkok yang tercatat 9,00 persen (yoy).

Angka itu lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 83,63 persen (yoy).

“Pemerintah Tiongkok kembali menerapkan restriksi impor per 1 April 2018 pada pelabuhan di Provinsi Fujian,” ujar Harry (ctr/ndu/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencurian Batubara di Sungai Mahakam Kerap Dibiarkan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler