jpnn.com, BALIKPAPAN - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi di Balikpapan bisa di atas lima persen pada 2019.
Sebab, batu bara masih menunjukkan tren positif serta industri pengolahan yang terus berkembang.
BACA JUGA: Batu Bara Kembali Jadi Primadona
“Dampaknya ke Balikpapan akan cepat terasa. Ditambah proyek RDMP (refinery development master plan) yang dijadwalkan akhir tahun ini,” terang Suharman, Senin (24/9).
Dia menjelaskan, beberapa faktor pendorong lain di antaranya peningkatan produksi industri pengolahan yang ditopang berakhirnya masa maintenance Pertamina RU V.
BACA JUGA: Pencurian Batubara di Sungai Mahakam Kerap Dibiarkan
Dengan demikian, kapasitas produksi dapat lebih optimal. Kinerja pertambangan juga diperkirakan meningkat.
Pasalnya, ada peningkatan produksi dan membaiknya harga batu bara sera kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR).
BACA JUGA: Batu Bara Masih Urutan Pertama
Hal itu tecermin dari peningkatan tingkat okupansi hotel dan perbaikan daya beli pada 2018.
Kendati demikian, inflasi Balikpapan masih tinggi dari angka nasional dan Kaltim.
Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan sebesar 4,77 persen secara year on year (yoy).
Angka itu lebih tinggi dibanding nasional sebesar 3,20 persen dan Kaltim sebesar 3,87 persen.
Sementara itu, inflasi Balikpapan secara kumulatif sebesar 3,56 persen secara year to date (ytd).
Angka itu masih tinggi dari angka nasional sebesar 2,13 persen (ytd) dan Kaltim 3,29 persen (ytd). (aji/ndu/k15/prokal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebutuhan Batu Bara Meningkat, Permintaan Alat Berat Melesat
Redaktur & Reporter : Ragil