Ekspor Non-Migas Perkuat Target Ekspor 2010

Rabu, 05 Januari 2011 – 18:42 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengungkapkan, kinerja ekspor non-migas Indonesia memecahkan rekor dan mencatat sejarah baruDisebutkan, ekspor non-migas bulan November 2010 mencapai USD 12,6 miliar, meningkat 49,2 persen dari periode yang sama tahun 2009, serta lebih tinggi 8,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Menurutnya, nilai ekspor tersebut merupakan kinerja ekspor nonmigas bulanan tertinggi sepanjang sejarah, yang lebih tinggi dari rekor bulanan sebelumnya, di bulan Agustus 2010 sebesar USD 11,8 miliar

BACA JUGA: Menkeu Belum Tentukan Calon Pengganti Tjiptardjo

Angka itu malah jauh di atas rata-rata nilai ekspor non-migas bulanan sepanjang tahun 2010, yakni sebesar USD 10,5 miliar
"Kinerja ekspor non-migas bulan November 2010 yang amat baik itu, memperkuat optimisme pencapaian target ekspor 2010," ungkapnya, dalam konferensi pers awal tahun di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemdag), Jakarta, Rabu (5/1).

Dikatakan Mari, optimisme itu tidaklah mengada-ada

BACA JUGA: Minyak Dunia Terus Naik, Pemerintah Lakukan Evaluasi

Dengan capaian kinerja ekspor non-migas bulan November yang baik, lanjut Mendag, secara kumulatif ekspor non-migas selama Januari-November 2010 mencapai USD 115,9 miliar, atau naik 33,8 persen dari periode yang sama tahun 2009
"Apabila ekspor bulan Desember nilainya sama dengan rata-rata ekspor bulanan 2010 sebesar USD 10,5 miliar, maka ekspor tahun 2010 diperkirakan akan mencapai USD 126,4 miliar atau meningkat 29,6 persen dari tahun lalu," jelasnya.

Sementara itu, yang mendukung peningkatan ekspor non-migas periode Januari-November 2010, disebutkan adalah dari seluruh sektor

BACA JUGA: Lonjakan Harga Cabe Disinyalir Akibat Ulah Spekulan

Mendag misalnya menyebutkan, ekspor produk manufaktur mengalami peningkatan yang signifikan, yakni sebesar 34,4 persenPadahal, pada tahun 2009 mengalami kontraksi sebesar 21,0 persenSampai dengan November 2010, nilai ekspor manufaktur Indonesia naik menjadi USD 87,7 miliar"Pulihnya perekonomian dunia dari krisis global, mulai terlihat dari adanya peningkatan permintaan produk ekspor manufaktur IndonesiaBegitu juga permintaan terhadap produk sektor pertambangan dan pertanian," tegas Mendag.

Selanjutnya, dari seluruh sektor, pertumbuhan ekspor non-migas terbesar tercatat terjadi pada ekspor produk pertambangan (35,6 persen) dan industri (34,43 persen)Kenaikan ekspor hasil tambang disebutkan terjadi akibat kenaikan harga internasionalVolume ekspor non-migas hasil tambang bulan Oktober 2010 mengalami kenaikan 4,9 persen dibandingkan bulan sebelumnyaSedangkan volume ekspor manufaktur bulan Oktober 2010 mengalami kenaikan 18,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan pada bulan September 2010 turun sebesar 20,1 persen dari Agustus 2010.

Di samping itu, mengenai diversifikasi pasar tujuan ekspor non-migas, pasar tujuan ekspor Indonesia periode Januari-November 2010 disebutkan masih terkonsentrasi pada lima pasar ekspor non-migas utamaAntara lain yaitu Jepang, RRT (Cina), AS, Malaysia dan Singapura, yang mencapai 47 persen dari pangsa eksporUntuk pangsa ekspor non-migas ke Jepang, tercatat mencapai 13 persen selama Januari-November 2010, atau nilainya naik sebesar USD 4,0 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2009"Tingkat konsentrasi lima pasar utama tersebut diharapkan terus menurun, hingga mencapai 43 persen sampai 47 persen selama periode 2010-2014," papar Mendag pula(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2011, Kemenakertrans Terima Rp 4,128 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler