JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu memprediksikan ekspor nonmigas tahun 2011 akan mencapai kisaran USD 138 miliar hingga USD 145 miliarMenurutnya, perkiraan itu didasarkan pada asumsi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2011 sebesar 4,2 persen dan kenaikan indikator lainnya.
Indikator lain yang dijadikan dasar adalah kenaikan harga komoditas di pasar internasional dan investasi tumbuh 10 persen hingga 11 persen
BACA JUGA: Harga Beras Naik, Pemerintah Siapkan Operasi Pasar
”Ekspor nonmigas Indonesia di tahun 2011 diperkirakan meningkat 12 persen hingga 15 persen,” jelas Mendag di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Rabu (5/1).Dijelaskannya, prospek peningkatan ekspor nonmigas di tahun 2011 didukung oleh peningkatan ekspor beberapa komoditas utama
BACA JUGA: Ekspor Non-Migas Perkuat Target Ekspor 2010
Selain itu, peningkatan ekspor TPT juga didukung oleh kondisi pasar utama ekspor yang masih prospektif, seperti AS, EU, Timur Tengah dan ASEAN.“Ekspor produk alas kaki ditargetkan tumbuh lebih dari 20 persen, yang didorong oleh pulihnya ekonomi AS dan Eropa serta berkembangnya pasar non-tradisional, terutama di Eropa Timur yakni Rusia, Ukraina, Kazakhstan dan Asia Tengah,” sebutnya.
Lebih lanjut Mendag menambahkan, ekspor produk kertas juga ditargetkan meningkat sejalan dengan adanya langkah-langkah pengamanan akses pasar produk kertas Indonesia yang kerap mengahadapi hambatan, yang terus dilakukan oleh Pemerintah
BACA JUGA: Menkeu Belum Tentukan Calon Pengganti Tjiptardjo
“ Hal ini didasarkan pada ingginya potensi pasar di Timur Tengah dan Eropa Timur, dan adanya kebijakan pemerintah untuk mendorong pengembangan industri hilir CPO serta promosi sustainable palm oil,” imbuhnya.
Sementara menyinggung perkembangan ekspor ke China, Mendag mengungkapkan bahwa ekspor nonmigas ke negeri Tirai Bambu itu pada November 2010 lalu saja mencapai USD 1,7 miliar, atau meningkat 34,6 persen dibandingkan bulan sebelumnyaPeningkatan ekspor ini merupakan yang tertinggi dibandingkan negara tujuan ekspor lainnya
Bahkan, kinerja ekspor ke RRT selama November 2010 telah menggeser posisi Jepang dan Uni Eropa (UE) serta Amerika Serikat (AS) sebagai negara tujuan ekspor utama Indonesia“Perkembangan ini tentu saja mengkonfirmasi manfaat AC-FTA (ASEAN-China Free Trade Area) bagi ekspor nonmigas kita,” tukasnya.
Mendag juga mengatakan, selama ini ekspor produk industri ke RRT tetap mendominasi ekspor nonmigas Indonesia ke negara tersebutSelama Januari-Oktober 2010 kinerja ekspor produk industri mencapai USD 6,0 miliar atau naik 24,2 persen dibandingkan periode yang sama 2009. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minyak Dunia Terus Naik, Pemerintah Lakukan Evaluasi
Redaktur : Tim Redaksi