El Nino Buat Musim Kemarau Makin Panjang

Jumat, 13 Oktober 2017 – 06:49 WIB
Kekeringan.

jpnn.com, TUBAN - Musim Kemarau Bertambah Satu Bulan Lagi

Musim kemarau yang diprediksi berakhir September ternyata tidak sesuai.

BACA JUGA: Kekeringan Terancam Meluas di Nganjuk

Akibat dampak el nino, musim kemarau kali ini diperkirakan bertambah. Terbukti, hingga saat ini, sejumlah wilayah di Tuban, Jatim masih mengalami kekeringan.

Sejumlah warga Dusun Gempol, Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding, Tuban, setiap pagi dan sore, mengambil air sumur di tengah sawah, yang masih mengeluarkan air.

BACA JUGA: Ratusan Warga Serbu Water Canon Milik Polisi

Warga mengambil air yang tidak terlalu bersih untuk kebutuhan sehari hari, seperti mandi, mencuci, dan minum.

Menurut Kasturi salah satu warga, hal ini terpaksa dilakukan lakukan lantaran kiriman droping air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, sudah seminggu berhenti

"Droping air dibagi dengan wilayah desa lain, sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan warga," ujar Kasturi.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Joko Ludiono mengatakan, kemarau panjang adalah dampak dari gejala cuaca el nino.

BACA JUGA: Kekeringan Tiga Bulan, Warga Ambil Air di Tengah Sawah

Musim kemarau ini sebenarnya diprediksi akan berakhir pada September lalu. Namun, hingga saat ini musim kemarau masih belum juga berakhir.

"Kami terus beroordinasi dengan BMKG setempat, terkait musim kemarai panjang ini. Meski sebagian wilayah sudah turun hujan, namun sebagian besar wilayah di Tuban, belum ada hujan sama sekali, sehingga memicu kekeringan di mana mana," kata Joko.

Hingga saat ini setidaknya masih ada 5 kecamatan di Tuban yang masih mengalami kekeringan.

Yakni Kecamatan Semanding, Grabagan, Parengan, Kerek, dan Kecamatan Merak Urak. (pul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Hujan, Warga Masih Kesulitan Air Bersih


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler