Elektabilitas Wiranto Tembus Empat Besar

Selasa, 22 Oktober 2013 – 22:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Indonesia Research Centre (IRC) menunjukan adanya perubahan yang signifikan pada peta elektabilitas capres, khususnya di posisi kedua.

Dalam survei-survei sebelumnya, posisi kedua selalu tidak lepas dari genggaman mantan Danjen Kopassus Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto. Tapi kali ini posisinya digeser oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto.

BACA JUGA: Rieke Desak Pencabutan Inpres Upah Minimum

“Sebuah fenomena politik yang unik, sejarah seperti tergambar kembali, yaitu terjadinya persaingan politik yang seru antara mantan atasan dan bawahan di TNI,” Ujar Peneliti IRC Yunita Mandolang, Selasa (22/10).

Dalam survei IRC kali ini, elektabilitas pasangan Win-HT mencapai 10,6 persen, sedangkan Prabowo Subianto 8,7 persen. Posisi teratas masih ditempati Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan elektabilitas sekitar 34,5%.

BACA JUGA: Golkar Anggap Jokowi Hanya Pas untuk Cawapres

Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 8,1%, disusul mantan Wapres Jusuf Kalla 6,2% dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri 6%.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Ari Junaedi menilai hasil survei Pemilu 2014 terbaru yang dirilis IRC memang cukup mengejutkan.

BACA JUGA: Kritik Untuk Inpres dan Permenakertrans

“Hasil survei IRC ini makin menunjukkan terjadinya dinamika aspirasi dan persepsi publik yang bersifat lentur. Persepsi publik dalam melihat calon-calon presiden tergantung pada banyak faktor, di antaranya kondisi politik yang terjadi serta daya pikat sang calon,” katanya.

Pasangan Win-HT dimaknai sebagai harapan baru dari masyarakat akan lahirnya kombinasi pemimpin yang saling melengkapi. “Itulah realitas komunikasi politik yang bersifat kenyal,” tandas Ari Junaedi.

Dia berpandangan, keberhasilan Win-HT menggusur capres lain tidak terlepas dari semakin masifnya sosialisasi pasangan ini. Hasil survei IRC juga bisa dimaknai sebagai cerminan rasa kebosanan masyarakat terhadap stok pemimpin nasional yang itu-itu saja.

“Rakyat butuh alternatif capres dan itulah yang bisa dipahami jika Jokowi atau pasangan Win-HT sebagai pemuncak capres 2014 yang paling potensial meraup suara tertinggi,” ujar Ari Junaedi.

Survei IRC dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia. Responden dipilih secara acak sistematis bertingkat (multistage random). Data yang terkumpul berasal dari survei tatap muka menggunakan kuesioner yang dijalankan pada 25 September 2013 lalu. Pada survei ini, ambang kesalahan diperkirakan kurang lebih 0,77 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Elektabilitas di atas merupakan temuan tahap pertama dari 4.900 responden atau sekira 30 persen dari total responden. (awa/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Bupati Lebak Ditanya Soal Pertemuan Atut dan Akil di Singapura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler