jpnn.com, SURABAYA - Popularitas Bupati Trenggalek Emil Dardak untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018 terus melonjak. Bahkan, popularitas suami Arumi Bachsin itu melampaui nama-nama lain yang difavoritkan untuk menjadi calon wakil gubernur bagi Khofifah.
Menurut CEO IPOL Indonesia Petrus Hariyanto, sesuai hasil survei lembaganya, ada sebenarnya ada nama selain Emil yang juga punya kans kuat untuk menjadi pengumpul suara bagi Khofifah. Yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Ngawi Budi Sulistyoni, serta Inspektur Provinsi Jatim Nurwiyatno.
BACA JUGA: Emil Dardak Menguat di Medsos sebagai Pendamping Khofifah
Namun, Emil justru terlihat makin moncer, terutama di media sosial. “Nama Emil terus menguat dibanding nama lainnya,” ujar Petrus seperti diberitakan Radar Surabaya.
Merujuk penelitian IPOL, dari 4.198 konten berita yang dibagikan di medsos mulai 1 Agustus hingga 31 Oktober, Risma berada di urutan pertama untuk diposisikan sebagai bakal calon wakil gubernur (bacawagub) pendampin Khofifah dengan 18,01 persen.
BACA JUGA: La Nyalla Melejit, Gus Ipul dan Khofifah Nyungsep
Selanjutnya ada Emil (14,91 persen), Budi Sulistyono (13,55 persen), Nurwiyatno (8,74 persen) dan sisanya nama-nama lainnya. Tapi, sambung Petrus, nama Emil selama sebulan terakhir ini melejit.
“Nama Emil berada di urutan pertama dalam pemberitaan figur potensial sebagai cawagub Khofifah. Sedangkan nama Risma, Nurwiyatno dan lainnya terus merosot," jelasnya.
BACA JUGA: Siapa Calon yang Akan Mendampingi Khofifah?
Berdasarkan pantauan di medsos, jumlah unggahan yang membicarakan sosok Emil mencapai sekitar 1.000 cuitan per hari, sedankan tentang Nurwiyatno sebanyak 750 unggahan . Menurut Petrus, ada sebab nama Emil melejit.
Petrus menuturkan, kalangan muda menginginkan calon pemimpin yang masih muda, berkinerja baik, jujur, cerdas, serta bersih dari kasus-kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Nama Emil pun mencuat di kalangan generasi milenial yang melek medsos.
"Mereka bersosialisasi secara word of mouth atau getok tular. Dalam bersosialisasi membahas pilgub, mereka cenderung kritis terhadap kandidat dan langsung menganalisis rekam jejak kandidat. Menariknya, semua dilakukan lewat akses mobile internet," urainya.(sb/bae/jay/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Ada Proyek Politik Membenturkan PDIP dengan Islam
Redaktur & Reporter : Antoni