Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan Presiden Syria Bashar al-Assad disejajarkan dengan Pemimpin Libya Muammar Kadhafi dan Raja Bahrain Sheikh Hamad Bin Isa Al-Khalifa sebagai predator pers (press predator) tahun ini
BACA JUGA: KTT Bisnis ASEAN-UE Pertama Resmi Dibuka
Itu bukan "prestasi" baru bagi Saleh, Assad dan KhadafiBagi Sheikh Hamad, julukan tersebut baru muncul setelah revolusi yang kali pertama lahir di Tunisia menjalar ke negaranya
BACA JUGA: Hamas - Fatah Sepakat Rekonsiliasi
Apalagi, setelah pemerintah Bahrain menindas oposisi dan memberlakukan status darurat militer."Ujung tombak kekuatan represif, para pemimpin politik rezim anti perubahan, dan organisasi yang menghambat kinerja jurnalis layak disebut pemangsa pers
Lembaga yang bermarkas di Kota Paris, Prancis, itu membeber 38 individu dan organisasi kriminal dalam daftar Press Predators 2011
BACA JUGA: Mujahidin Pakistan -Taliban Sebut Osama Masih Hidup
Sebagian besar di antaranya pemimpin negara dan pejabat pemerintahTetapi, ada juga rohaniwan dan pebisnis yang masuk daftar tersebutSalah satunya adalah pebisnis dan tuan tanah Honduras, Miguel Facusse Barjum.Kembali tercantumnya Bashar, Saleh dan Kadhafi menunjukkan bahwa kesewenangan terhadap media masih terjadi di Syria, Yaman, dan LibyaPadahal, dunia internasional mengecam sejak lama"Negara-negara itu terus memusuhi jurnalisTerutama jurnalis dan koresponden asing," ungkap jubir yang tidak disebut namanya itu.
Pembunuhan terhadap jurnalis pun marak terjadi di Syria, Yaman, Libya, dan BahrainAntara lain, kasus kematian Mohamed Al-Nabous di Kota Benghazi, Libya, pada 19 Maret laluJurnalis Libya itu tewas ditembak pasukan pro-Kadhafi.
RWB juga memberikan penghargaan kepada para fotografer yang tewas saat meliput revolusi di Tunisia dan LibyaDi antaranya, Lucas Melbrouk Dolega, Tim Hetherington, dan Chris Hondros(AP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Osama Tak Bersenjata Saat Ditembak
Redaktur : Tim Redaksi