BACA JUGA: Mentan Harap Swasembada Daging Tak Gagal Lagi
"Energi kita melimpah, tetapi itu tetap akan habis pada saatnya nanti
BACA JUGA: Monopoli Penerbangan Umrah
Lalu muncullah energi biofuel sebagai solusiDengan potensi sumber daya alam yang melimpah ruah, geografis serta cuaca negara tropis yang mendukung untuk sektor perkebunan, pertanian dan hasil alam lainnya, Indonesia akan menjadi surga biofuel yang mulai dilirik dunia.
"Namun sayangnya, energi dari biofuel ini memang belum maksimal dan optimal terserap
BACA JUGA: Ritel Modern Tanpa Izin Harus Ditutup
Dari kapasitas yang bisa mencapai 3,2 juta Kl, sekarang yang baru terserap masih sekitar 460 ribu KLMasalahnya karena ada perbedaan harga yang cukup tinggi dengan BBM subsidi," kata Saryono.Dijelaskan Saryono, Pemerintah Indonesia baru bisa memberikan subsidi tahun 2010 untuk energi biofuel sebesar Rp2.000 per literSementara untuk memenuhi transportasi Public Service Operation (PSO) telah mencapai 2,5 persen dari keseluruhan yang ada.
Perkembangan biofuel yang membutuhkan ketersediaan bahan baku, ditindaklanjuti pemerintah dengan mengeluarkan peraturan nomor 32 tahun 2008, tentang penyediaan pemanfaatan dan tata niaga bahan baku nabati (bioufuel).
"Jadi potensi yang ada kita tindaklanjuti kedepan, dengan memaksikan sektor hulu sampai hilir biofuelMulai dari penyiapan lahan,bibit penanaman dan sistem distribusiKita bersama Kementrian Kehutanan, Pertanian, Pertamina dan kalangan akademisi tentu mempersiapkan ini agar lebih matang lagi," katanya.
Meski memiliki potensi yang besar, namun energi biofuel tidak akan bisa terserap maksimal tanpa didukung peraturan pemerintah misalnya dari sektor subsidi dan juga kesiapan teknologi.
"Karena itu, tantangan kita adalah terus mencari teknologi guna pemanfaatan potensi biofuel yang Indonesia milikiKarena bila terus mengharapkan energi dari SDA minyak bumi, suatu ketika nanti pasti ada batasnya," kata Saryono(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zonasi Pasar Modern Tak Bisa Seragam
Redaktur : Tim Redaksi