"Untuk itu perlu dukungan semua pihak dalam swasembada daging
BACA JUGA: Monopoli Penerbangan Umrah
DPR juga menyambut baik dan ikut memberikan dorongan terhadap program ini," katanya, usai pameran Agrinex di Jakarta, akhir pekan ini.Kementerian Pertanian, lanjutnya, juga mendorong agar investor mau menanamkan modalnya dalam usaha pembibitan sapi
BACA JUGA: Ritel Modern Tanpa Izin Harus Ditutup
Para pengusaha lebih memilih untuk mengimpor sapi bakalan ketimbang mendirikan usaha pembibitan.Beberapa alasannya, karena perputaran modal dalam usaha pembibitan sapi relatif lama
BACA JUGA: Zonasi Pasar Modern Tak Bisa Seragam
"Untuk mendapat untung, usaha pembibitan pun perlu dilakukan dalam skala besar dan mendapat dukungan dari pemerintah," jelasnya.Menurut catatan Kementan, setiap tahunnya terdapat sedikitnya 600 ribu ekor per tahun pengajuan izin imporSuswono mengatakan bahkan pengajuannya pernah mencapai capai 1 juta ekor lebih.
Guna menstimulus pengembangan usaha pembibitan sapi dalam negeri, saat ini kuota impor sapi bakalan dibatasi sebesar 400.000 ekor per tahun.
Stimulus yang diberikan, kata Suswono, masuk dalam program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS) 2014Bentuknya antara lain; Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), integrasi perusahaan sawit dengan ternak sapi, Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) hingga program Sarjana Membangun Desa.
KKP-E merupakan merupakan skim kredit bersubsidi untuk membiayai sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan (tebu), peternakan (termasuk sapi), dan pengadaan pangan.
"Sementara, KUPS merupakan skim kredit bersubsidi untuk membiayai usaha pembibitan sapi,” katanya.(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penataan Pasar Modern Dipasrahkan ke Pemda
Redaktur : Tim Redaksi