Era KEK, Insentif Harus Ditambah

Selasa, 16 Agustus 2016 – 09:35 WIB
Penambahan insentif di era KEK, maka pemandangan ribuan orang pencari kerja di MPH akan segera hilang karena industri akan berkembang seperti jamur di musim hujan. Foto: Batampos/jpg

jpnn.com - BATAM - Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Batam sekaligus Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Oka Simatupang menjelaskan ada harapan besar jika melihat saat ini pemerintah pusat sudah lebih peduli terhadap Batam. 

Ia banyak menyinggung soal Batam yang akan segera menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

BACA JUGA: CIMB Principal Asset Management Pede Raup Dana Kelolaan Rp 6,3 T

"Kami hanya ingin ketika dijadikan KEK, maka kemudahan yang ada pada era Free Trade Zone (FTZ) jangan dihilangkan, bahkan harus ditambah," ujarnya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (16/8).

Menurutnya, fasilitas FTZ sudah bagus hanya tinggal memperbaiki pelayanan dan perbaikan infrastruktur. "Perombakan di bagian lahan, pelabuhan, bandara di BP Batam sudah menunjukkan itikad baik tersebut," jelasnya.

BACA JUGA: Agar Bisa Bersaing, Ekonomi Kepri Harus Tumbuh 30,5 Persen

Ia juga mendukung agar penerapan sistem online untuk alokasi lahan segera direalisasikan agar memudahkan investor untuk menanamkan modalnya di Batam.

"Saya ingin investasi cukup di Batam karena ketersediaan tenaga kerja sangat melimpah," ujarnya.

BACA JUGA: APTRI Sebut Jumlah Kebutuhan Gula Versi Pemerintah Terlalu Besar

Oka mencontohkan saat ini terdapat lebih dari 3000 orang yang mencari kerja di Multi Purpose Hall (MPH) di Batamindo. "Namun yang diterima hanyalah sekitar 25 hingga 150 orang," ungkapnya.

Jika skema kebijakan Inland FTA segera direalisasikan dan dipadu lagi dengan penambahan insentif di era KEK, maka pemandangan ribuan orang pencari kerja di MPH akan segera hilang karena industri akan berkembang seperti jamur di musim hujan. "Ya dilakukan secara simultan saja," ungkapnya.

Sedangkan Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami mengatakan BP Batam masih menunggu keputusan dari DK terkait perubahan status Batam.

Menurutnya, fasilitas FTZ di Batam sudah sangat bagus. Sedangkan di era KEK nanti, ia memprediksi akan ada fasilitas tambahan sehingga KEK ini sama seperti FTZ plus-plus.

"Untuk saat ini, kami biarkan dulu FTZ ini berjalan. Saya juga menganggap KEK ini baik. Pemerintah ingin mengintegrasikannya untuk meningkatkan investasi masuk ke Batam," ucapnya.

Namun, untuk mendorong kebaikan yang sudah ada saat ini, maka pertama kali BP Batam ingin memperbaiki masalah lahan. "Kalau lahan beres, semuanya pasti berjalan dengan lancar," imbuhnya.

Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro sangat antusias ketika dikonfirmasi bagaimana cara meningkatkan investasi masuk ke Batam. Dan ia menyinggung bahwa membereskan masalah lahan merupakan awal yang baik.

"Kami akan launching sistem online alokasi lahan secepat mungkin dalam bulan Agustus ini. Namanya juga usaha, kalau agak mundur-mundur sedikit, maaf ya," imbuhnya mengakhiri.(leo/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gantikan BI Rate, BI 7-Day Repo Rate Berlaku Mulai 19 Agustus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler