Erick Thohir & PSSI

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Rabu, 18 Januari 2023 – 20:28 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga kandidat ketua umum PSSI. Ilustrasi. Foto: Dok. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Sepak bola dan politik tidak bisa dipisahkan. Mau bukti lagi?

Menteri BUMN Erick Thohir sudah mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI.

BACA JUGA: Kaesang Krama

Politikus Golkar yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mendaftar sebagai wakil ketua umum PSSI.

Dengan adanya dua menteri yang akan masuk ke federasi sepak bola nasional itu, sudah bisa disimpulkan bahwa terdapat skenario level tinggi pada manuver tersebut.

BACA JUGA: Erick Thohir dan Tragedi Bola

Semua sudah pada mafhum bahwa Etho -panggilan akrab Erick Thohir- mempunyai hubungan superspecial dengan Presiden Joko Widodo. Tidak mungkin Etho bergerak masuk ke PSSI tanpa restu ataupun perintah Jokowi.

Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI akan diselenggarakan pada 16 Februari mendatang. Kongres itu diselenggarakan untuk memilih ketua baru PSSI dan kabinetnya.

BACA JUGA: Kapitalisme Sepak Bola

Kepengurusan baru PSSI itu untuk menggantikan kabinet lama di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang dipaksa membubarkan diri pascatragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Iwan Bule dan jajaran Exco PSSI dianggap bertanggung jawab terhadap peristiwa yang menewaskan 135 suporter Arema itu setelah Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan membeberkan temuannya.

Untuk merealisasikan rekomendasi TGIP, PSSI mengadakan KLB guna memilih ketua dan exco baru.

Dengan munculnya Erick Thohir sebagai calon ketua umum, sudah bisa disimpulkan bahwa ‘game over’. Artinya Etho sudah hampir pasti terpilih.

Kabarnya dari 87 voters atau pemegang suara, minimal 60 persen sudah mendukung Etho. Selebihnya masih menunggu arah angin dan biasanya akan diselesaikan on the spot pada saat pelaksanaan kongres.

Memang masih ada nama La Nyalla Mattalitti (LNM) yang mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum. La Nyalla termasuk stok lama di PSSI karena pernah menjadi ketua umum periode 2015-2016.

Pada periode kepemimpinan LNM, PSSI mengalami periode turbulensi dahsyat karena terjadi dualisme kepemimpinan. Akbatnya sepak bola Indonesia dibekukan oleh FIFA, otoritas sepak bola tertinggi di dunia, selama beberapa tahun.

Sekarang LNM menjadi ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan dia memutuskan untuk masuk gelanggang sebagai penantang Etho. Seharusnya pertarungan itu bisa seru karena melibatkan dua orang pejabat negara yang sama-sama powerful.

Akan tetapi, ibarat pertarungan tinju, dari ’tale of the tapes’ yang mencatat reputasi masing-masing petinju, terlihat bahwa Etho jauh mengungguli LNM. Kemunculan Etho juga menimbulkan banyak pertanyaan.

Jabatan Etho sebagai menteri BUMN tentu sangat menyita waktu untuk bisa mengurusi PSSI secara serius dan intensif. Namanya juga disebut-sebut sebagai salah satu kandidat yang bakal meramaikan perhelatan Pilpres 2024 mendatang.

Oleh karena itu, muncul anggapan bahwa PSSI dipolitikkan untuk kepentingan mendongkrak popularitas Etho menuju Pilpres 2024.

Kemunculan Zainudin Amali juga menimbulkan pertanyaan. Sebagai menteri yang punya portofolio keolahragaan, seharusnya dia berada di atas semua olahraga, sehingga tidak perlu masuk menjadi pengurus salah satu cabor.

Zainudin beralasan bahwa sepak bola adalah olahraga paling populer di Indonesia dan digemari oleh 80 persen lebih penggemar olahraga Indonesia. Alasan yang tidak make sense.

Meskipun sepak bola olahraga paling populer, tidak berarti menpora harus menjadi pengurus PSSI. Di negara-negara Eropa, yang sepak bolanya sangat maju dan menjadi industri yang beromset miliaran dolar, tidak ada menteri yang menjadi pengurus sepak bola.

Alasan Zainudin cuma mengada-ada. Untuk memajukan sepak bola tidak perlu menpora harus masuk menjad pengurus.

Alih-alih memajukan sepak bola, keputusannya malah berpotensi menyebabkan benturan kepentingan di dalamnya. Cabang olahraga yang lain pasti iri.

Sepak bola memang olahraga paling populer, tetapi prestasi Timas Indonesia di kancah internasionalnya masih nol. Di tingkat ASEAN saja Indonesia sudah puasa gelar 30 tahun lebih, apalagi di level lebih tinggi.

Kalau mau mengangkat olahraga Indonesia di kancah internasional, seharusnya Zainudi Amali mau menjadi ketua cabang olahraga yang tidak populer, tetapi punya prestasi moncer di arena internasional. Misalnya, panjat tebing, yang sudah menghasilan juara dunia dari Indonesia.

Salah satu alasan yang masuk akal ialah adanya skenario politik di balik kemunculan Etho dan Zainudin. Dua-duanya muncul karena restu Jokowi, yang berarti mereka bergerak atas perintah presiden.

Itulah satu-satunya alasan yang masuk akal. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bahwa Presiden Jokowi merestui Etho maju sebagai ketua umum PSSI.

Sudah pasti Etho bergerak atas restu Jokowi. Etho sudah lama menjadi orang kepercayaan Jokowi.

Sejak sukses menjadi ketua panitia Asian Games 2018 di Jakarta, Etho langsung membuat Jokowi jatuh hati kepadanya. Puncaknya Etho menjadi ketua tim sukses pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.

Sukses memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf, Etho mendapatkan reward jabatan menteri BUMN. Etho menjadi bagian inner circle paling dipercaya oleh Jokowi.

Untuk urusan pribadi pun Jokowi memercayai Ertho untuk mengurusnya. Hal itu terlihat ketika Etho didapuk menjadi ketua panitia pernikahan Kaesang Pangarep, anak ragil Jokowi.

Pernikahan Kaesang berlangsung meriah dan heboh, bahkan disebut-sebut sebagai ‘wedding of the decades’ alias pernikahan paling meriah dalam beberapa dekade terakhir.

Etho juga sudah lama dipercaya oleh Jokowi untuk mengurusi kepentingan Kaesang di sepak bola. Begitu Kaesang mengambil alih Persis Solo pada 2021, Etho langsung bekerja cepat memastikan Persis mendapatkan dana sponsor yang melimpah.

Hanya dalam tempo satu musim kompetisi, Persis Solo langsung naik kasta dari Liga 2 ke Liga 1. Etho sudah mendapat mandat dari Jokowi untuk ‘take care’ mengurusi ‘the first family’ atau keluarga presiden.

Jokowi sudah menitipkan masa depan anak-anak dan keluarganya kepada Etho. Ini berarti Etho juga diharapkan bisa memberi perlindungan politik pasca Jokowi lengser.

Itulah sebabnya nama Etho sekarang santer disebut-sebut bakal menjadi pendamping Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Dari perspektif inilah bisa terbaca bahwa kemunculan Etho sebagai calon ketua umum PSSI adalah bagian dari skenario besar menjelang 2024.

Etho sudah dikenal sebagai profesional dalam urusan olahraga. Ia sukses mengurus klub basket dan sudah melanglang buana mengurus bisnis sepak bola.

Ia pernah menjadi presiden Inter Milan dan membuat nama Indonesia dikenal di Italia. Seorang teman yang melancong ke Milan ditanya oleh sopir taksi tentang asalnya dari mana.

Ketika teman itu menyebut Indonesia, si sopir taksi mengangkat dua jempol sambil berseru "Erick Thohir…’’.

Langkah Etho menuju PSSI 1 sulit terbendung. Kalau Istana sudah ikut campur, semua akan tergusur.

Tantangan Etho ialah membentuk kabinet PSSI yang kredibel dan diisi orang-orang profesional. Etho harus berani membersihkan orang-orang lama sisa kabinet lawas yang masih mencoba bercokol.

Zainudin Amali sudah menjadi satu paket dengan Etho sebagai wakil ketua umum. Masih ada satu tempat lagi untuk wakil ketua umum yang harus diisi nama yang profesional dan kapabel.

Di antara nama-nama yang muncul, ada Ratu Tisha Destria yang layak menjadi wakil ketua umum. Ratu Tisha punya koneksi dan lobi internasional yang sangat bagus.

Ratu Tisha yang punya peran penting dalam meloloskan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun ini pernah  pernah menjadi sekretaris jenderal PSSI pada kabinet Iwan Bule. Namun, dia disingkirkan dan dipaksa mundur.

Dari masa ke masa kursi ketua umum PSSI selalu menjadi batu loncatan untuk target politik tertentu. Kali ini pun sama saja.

Erick Thohir pasti punya target politik dengan maju menjadi calon ketua umum PSSI.(***)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies dan Da Silva


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler