jpnn.com, JAKARTA - Mulai pekan ini, Facebook bakal mencopot posting-an yang meminta umpan balik dari pengikut suatu akun.
Permintaan umpan balik tersebut bisa berupa like, komentar, atau membagikan sebuah unggahan (share) untuk mendapatkan gimmick tertentu.
BACA JUGA: Tercyduk! Pakai Akun Cewek Ayu untuk Menipu di Facebook
Permintaan umpan balik biasanya tidak hanya dilakukan perusahaan, tetapi juga oleh pribadi maupun entitas lain.
Pada perusahaan, jika makin banyak reaksi berupa like, komentar, dan share dari pengikut sebuah akun maupun fan page Facebook, makin tersebarlah posting-an tersebut.
BACA JUGA: Jual Motor Hasil Curanmor di Facebook, Ya Sudahlah
Dari sisi perusahaan, unggahan seperti itu akan membuat produk, iklan, maupun brand awareness perusahaan tersebut lebih kuat karena dilihat banyak pengguna Facebook.
Namun, halaman news feed para pengguna Facebook menjadi tidak user-friendly. Sebab, news feed para pengguna Facebook dipenuhi unggahan yang belum tentu benar-benar menarik dan bermanfaat.
BACA JUGA: Doakan Mapolres Dibakar, Kakek 63 Tahun Diciduk Polisi
’’Untuk membantu kami mengembangkan keterlibatan yang lebih otentik, tim Facebook telah meninjau dan mengategorikan ratusan ribu post untuk menginformasikan model pembelajaran mesin yang dapat mendeteksi berbagai jenis umpan,’’ ujar Operations Integrity Specialist Facebook Henry Silverman.
Dengan pola baru, posting-an yang meminta like, komentar, dan share dari pengikutnya justru bakal tampil lebih sedikit di halaman news feed.
Langkah itu mirip dengan perubahan algoritma yang dilakukan Google pada hasil pencariannya untuk menghapus situs web dan halaman web yang hanya membuat pengguna mengeklik dan tidak benar-benar memberikan konten yang bermanfaat (clickbait).
Ke depan, Facebook menerapkan sistem penurunan peringkat yang lebih ketat pada halaman yang mengabaikan reaksi pengikutnya serta terus mengirimkan permintaan like, komentar, dan share.
Namun, Facebook tetap memberikan ruang pada unggahan dengan tujuan tertentu yang diyakini tidak mengganggu para penggunanya.
Misalnya, posting-an terkait dengan penggalangan dana, orang-orang yang meminta tip perjalanan, atau unggahan yang mengedarkan laporan kehilangan anak dan meminta pertolongan. Unggahan tersebut tidak akan dicopot dari news feed. (Fortune/rin/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Namanya Hendrawan Tan, Hobinya Memaki Polisi
Redaktur & Reporter : Soetomo