jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI belum diperlukan. Menurut Fadli, belum ada situasi mendesak untuk mengaktifkan Koopssusgab tersebut.
"Kalau menurut saya tidak mendesak ya," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/5). Menurut Fadli, sebenarnya sudah ada ahli-ahli dalam lembaga yang mengatasi persoalan terorisme. Antara lain Brimob Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, maupun Kopassus (Komando Pasukan Khusus TNI).
BACA JUGA: Fadli Zon: KSP tak Jelas, Bubarkan Saja
"Yang gabungan itu kan sebenarnya sudah tertampung dalam BNPT. Namanya saja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, nah di situ ada TNI, ada Polri. Nah, menurut saya (BNPT) diperkuat dan diperjelas," kata Fadli.
Dia pun menilai kepemimpinan Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius sejauh ini sudah sangat bagus, akomodatif dan kondusif. Karena itu, ujar dia, lebih baik BNPT saja dipertahankan dan tidak perlu membentuk badan-badan baru.
BACA JUGA: Baku Tembak saat Senja, Terduga Teroris Kehilangan Nyawa
"Nanti malah menimbulkan overlap," tegas anak buah Prabowo Subianto ini. Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan Koopssusgab TNI telah bergerak ke berbagai daerah, membantu Polri dalam menangani terorisme.
"Sudah berjalan," ucap Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/5). Koopssusgab TNI dibentuk ketika Moeldoko menjadi panglima TNI pada 2015.
BACA JUGA: Koopssusgab TNI Diaktifkan Lagi, Rakyat Diminta Tetap Tenang
Tapi setelah dia pensiun dan digantikan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, satuan tersebut dibekukan. Inilah yang diaktifkan kembali oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto atas restu Presiden Joko Widodo. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Wiranto soal Desakan Ganti Kapolri dan Kepala BIN
Redaktur & Reporter : Boy