jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon merasa ada yang berupaya mencari-cari kesalahannya setelah dia bersama Fahri Hamzah menghadiri Aksi Bela Islam II pada 4 November 2011 atau Aksi 411 lalu.
Salah satunya, adalah dari sisi perpajakan.
BACA JUGA: Sudahlah, Batalkan Saja Reklamasi Teluk Jakarta Itu
Namun, Fadli merasa bersih dari kasus pajak. Meskipun namanya dan Fahri Hamzah, disebut dalam persidangan perkara suap pengurusan pajak PT EK Prima Ekspor Indonesia di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (20/3) kemarin.
Fadli menyatakan tidak akan mengambil langkah hukum atas penyebutan namanya tersebut. Justru dia menyarankan agar lebih fokus pada persoalan utama perkara yang disidangkan tersebut.
BACA JUGA: Petani Kendeng Menyemen Kaki, Jokowi Harus Hati-hati
“Biar relevan. Saya tidak pernah ada urusan dengan (masalah pajak) itu. Saya kira Pak Fahri juga tidak ada urusannya. Saya kira waktu itu dicari-cari (kesalahan) karena urusan politik saja setelah menghadiri Aksi 411 itu,” kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3).
Karenanya Fadli menyatakan kalau mau mencari kesalahan, lebih baik diarahkan kepada wajib pajak yang besar seperti para oknum konglomerat.
BACA JUGA: Fadli Desak Pemerintah Setop Keran Impor Bawang Merah
“Kalau mau cari urusan pajak, carilah pajak-pajak yang besar, yang kakap-kakap, yang konglomerat itu. Bayar pajak tidak itu?” ujar Fadli.
Hanya saja, dia tidak menyebutkan siapa pihak yang mencoba mencari-cari kesalahannya.
“Saya tidak tahu juga. Ya periksa saja, periksa pajak saya. Saya tidak pernah dipanggil juga kok,” tandas Fadli. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revisi UU MD3 Jadi Prioritas Tertinggi DPR
Redaktur & Reporter : Boy