BACA JUGA: Hari Ini, Bensin Rp 5.000 dan Solar Rp 4.800
Tak hanya itu, target pertumbuhan industri 2008 sebesar 5,8 persen juga direvisi menjadi 4,8 persen.“Krisis ekonomi global yang ikut menghantam pasar Asia mengharuskan kita melakukan berbagai revisi, salah satunya pertumbuhan industri
Pengaruh krisis keuangan dunia paling terasa di sektor ekspor produk industri, ekspansi kredit serta turunnya daya beli masyarakat
BACA JUGA: Rupiah Melemah, Kinerja Ekspor Terdongkrak
Akibatnya ekspansi dan pertumbuhan industri melambatBACA JUGA: Pajak Holding Membengkak, BUMN Terbebani
Hal itu akan memperketat persaingan produk ekspor Indonesia terutama TPT, produk karet, produk kayu, pulp dan kertas, minyak sawit serta produk logamSelain itu industri-industri yang semula diperkirakan akan ekspansi dikhawatirkan menunda rencana perluasannya," tuturnya.Industri-industri yang diperkirakan menunda realisasi ekspansi usahanya antara lain industri baja, semen, petrokimia, alas kaki, otomotif dan komponennyaSedangkan cabang industri yang direvisi pertumbuhannya antara lain tekstil dan Produk Tekstil (TPT), alat angkut, mesin dan peralatan, pupuk, kimia dan barang dari karet serta barang kayu dan hasil hutan“Untuk mendorong pertumbuhan industri nasional dalam kondisi krisis ekonomi global, pemerintah akan memperkuat ekspor produk industri dengan memberikan berbagai fasilitas dan insentif serta menjaga akses pasar ekspornya,” tandasnya(esy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Bank Syariah Lampaui Capaian 2007
Redaktur : Tim Redaksi