Faisal Diterkam Harimau Usai Berbuka Puasa di Depan Rumah

Selasa, 04 Juni 2019 – 03:05 WIB
Faisal Hasibuan, warga Pagaranbira Jae, mendapat perawatan intensif sesaat diserang harimau di depan rumahnya, Minggu (26/5) malam.

jpnn.com, PALAS - Seorang warga di Pagaranbira Jae, Kecamatan Sosopan, Padang Lawas, Sumut, Faisal Hasibuan, 41, diterkam harimau, saat duduk santai minum kopi di depan rumahnya, Minggu (26/5) malam.

Akibat serangan harimau itu, korban mengalami luka robek di punggung, leher, dahi dan belakang kepala.

BACA JUGA: Polisi Kabulkan Penangguhan Penahanan Ketua Aksi 22 Mei

Informasi dihimpun, warga yang kesehariannya bekerja sebagai sebagai PPL (penyuluh pertanian lapangan, red) ini tiba-tiba diserang persis usai berbuka puasa.

Begitu berbuka, Faisal duduk-duduk sambil minum kopi di depan rumahnya, tepat di pinggir jalan.

BACA JUGA: Berita Duka: Rico Lubis Meninggal Dunia

Baca: Ada Tanda Merah di Leher Keponakan, Perbuatan Bejat Sang Paman Jadi Terbongkar

Tanpa disangka, harimau yang sudah meresahkan warga ini langsung menyerang dari arah belakang. Sontak Faisal teriak hingga mengagetkan warga lainnya.

Warga langsung berhamburan keluar melihat kejadian itu. Tak menunggu lama, korban Faisal langsung dibawa ke RSUD Sibuhuan dan langsung dirawat intensif. Sedangkan harimau yang menyerang tadi, lari ke arah hutan. Dan, warga yang mengetahui peristiwa itu, langsung berbondong-bondong menuju ke ICU RSUD Sibuhuan. Bupati juga langsung menanggapinya dan mendatangi korban di RSUD. “Sudah kita koordinasikan ke Dandim dan Kapolres. Danramil Sosopan dan Danramil Barumun langsung ke lokasi bersama anggota bersenjata,” tukas Bupati H Ali Sutan Harahap (TSO).

BACA JUGA: Selain Dugaan Makar, Ketua Aksi 22 Mei Juga Dijerat Kasus Penghinaan kepada Institusi Polri

Sementara Sekdes Pagaranbira Jae Habib Hasibuan mengaku kejadian ini menambah kekhawatiran warga. Terlebih warga di tiga desa (Pagaranbira Jae, Pagaranbira Julu, Siraisan, red). Sejak serangan harimau yang menewaskan warga Siraisan awal puasa lalu, tiga desa ini terus berjaga-jaga.

“Tolong keresahan masyarakat ini segera ditanggapi pihak berwenang. Akibat kejadian ini, warga makin was-was. Bukan lagi di hutan, (harimau) ini malah sudah masuk ke desa, pemukiman warga,” sebut Habib.

Sementara di RSUD Sibuhuan, korban Faisal Hendri Hasibuan kini ditempatkan di ruang inap ICU. Warga dan kerabat turut memadati pelataran ruangan yang hendak menjenguk.

Baca: Anak Buah Tewas Ditembak Perampok, Wakapolda Sumsel Bilang Begini

Hanya saja, info yang diterima dari pihak keluarga menyebutkan hendak merujuk korban ke Rantau Prapat. Belum diketahui pasti alasan keluarga memindahkan perawatan terhadap korban serangan harimau itu.

“Ya, kita berharap korban bisa cepat sembuh. Kondisi korban sadar saat ini,” tukas Goloman Hasibuan, abang korban.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak RSUD Sibuhuan. Direktur Rumah sakit dr Elni Rubianti Daulay yang berkali-kali dihubungi tak ada respon. Begitu juga pesan pendek yang dikirim tak ada balasan terkait pemindahan pasien ini.

Seperti diberitakan, sebelumnya Abu Sali Hasibuan (61), warga Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, juga diduga diserang harimau. Pria tani karet ini ditemukan tewas, Jumat (17/5) dinihari di kebun karet milik Braji Hasibuan di Jembatan Bosi, sekitar desa tersebut.

Informasi yang dihimpun, Jumat dini hari sekira pukul 01.00 WIB, korban ditemukan warga telah tewas. Badan dan kepala serta satu lengan terpisah. Tampak di sekujur tubuh korban penuh cakaran. Besar kemungkinan, korban diserang harimau. “Tidak hanya badan penuh bekas cakaran, tapi mulai kepala sampai rahang, tangan kanan, mata serta alat kelamin telah hilang,” terang Kapolsek Barumun AKP Sudirman SH.

Begitu ditemukan telah tewas, jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Sibuhuan untuk keperluan visum. Tak berselang lama, jenazah korban dibawa pulang untuk dikebumikan. Kepala Desa Siraisan, Sangkot Hasibuan, yang ikut serta dalam pencarian korban, menyebut, istri korban melapor bahwa suaminya Abu Sali Hasibuan pergi dari rumah pada Kamis (16/5) sekira pukul 07.00 WIB.

Baca: Kanit Reskrim Polsek Mesuji Timur Tewas Ditembak Perampok

Saat itu, korban pamit untuk menderes karet getah di kebun milik Braji Hasibuan. Namun, sampai sore pukul 18.30 WIB, korban belum juga pulang. Tentu saja hal yang tak biasa ini istri merasa curiga dan cemas.

Lalu malam itu juga, kepala desa bersama perangkat desa dan warga beramai-ramai melakukan pencarian keberadaan korban. Setelah ditelusuri di sekitar kebun karet, korban ditemukan dalam kondisi tewas. Kepala terputus dan badan penuh dengan luka cakaran.

Hingga kini, persoalan ini masih ditangani Polsek Barumun. Mengingat ancaman hewan buas ini kerap mengancam warga. Terlebih bagi mereka yang berkebun di sekitar perbukitan-perbukitan desa. (jpg)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Bumi 4,7 SR Guncang Pulau Nias


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler