jpnn.com - JAKARTA – Fajar Taslim, terdakwa teroris 'kelompok Palembang' asal Singapura dalam keterangannya di PN Jakarta Selatan mengungkap bahwa teman-temannya merupakan orang yang taat beribadah“Seperti Abdurrahman Taib dan Agustiawarman, mereka pernah tidak sependapat dengan saya terkait jihad
BACA JUGA: 20 Bom Dirancang Tahun Lalu
Mereka lebih mementingkan ibadah,” ujarnya.Soal peran Abdurahman Taib, lanjut Fajar, didaulat menjadi amir (pemimpin), sedangkan Agustiawarman merupakan pria yang cepat memahami konsep
BACA JUGA: KPK Kantongi Kaitan Korupsi dan SP3 Ilegal Logging Riau
Lain lagi peran Heri Purwanto, dia memindahkan barang dengan sepeda motorFajar juga mengaku dirinya yang mengatur semua perencanaan pemboman
BACA JUGA: Jelang Pemilu, KPK Perketat Awasi Keuangan BUMN dan BUMD
Ilmu merakit bom itu didapatnya sejak bersama Slamet Kastari di JIINamun sejak 1995, ketika berita penangkapan Slamet Kastari oleh Interpol Singapura, Fajar berhasil melarikan diri, hingga akhirnya tiba di Palembang, Indonesia
“Iya, Pak Hakim, saya yang memerintahkan Toni (untuk membunuh Dago),” akunya.
Rencana pembunuhan itu, karena Dago dinilainya melecehkan siswi yang mengenakan jilbab“Kami disana mewawancarai siswa, dan ternyata benar (mereka disuruh lepas jilbab)Itu sudah dilakukannya bertahun-tahun,” cetusnya.(gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sehari KPK Eksekusi 2 Pejabat
Redaktur : Tim Redaksi