jpnn.com, BULUNGAN - Kompolntas telah mendalami kasus bisnis ilgela yang dilakukan Briptu Hasbudi dengan cara datang langsung ke Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
Dalam kunjungan itu, Kompolnas juga menanyakan soal dugaan keterlibatan Briptu Hasbudi dalam kasus kematian tiga pengantar udang di perairan Tanjung Pasir, Kaltara, pada 13 November 2021 lalu.
BACA JUGA: Kasus Pemerkosaan Kakak Beradik Disetop, Poengky Kompolnas Berkata Tegas
Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan pihaknya menerima laporan dari keluarga korban melalui yang merasa janggal terkait kematian ketiga pengantar udang tersebut.
Albertus mengatakan dari hasil penyelidikan Polda Kaltara, kematian tiga korban itu murni kecelakaan laut, bukan dibunuh oleh Briptu Hasbudi.
BACA JUGA: Kasus Pemerkosaan Kakak Beradik di Luwu Timur Disetop, Kombes Komang Ungkap Fakta Ini
"Informasi adanya laporan temuan dugaan (pembunuhan) di kapal speedboat itu, sudah ada (laporan) di Kompolnas. Namun informasi yang kami dapatkan saat itu kecelakaan laut," kata Albertus dihubungi JPNN.com, Jumat (20/5) malam.
"Hanya saja, dari pengacara pihak keluarga, meminta untuk dilakukan tindaklanjut, karena ada dugaan kesengajaan," sambungnya.
BACA JUGA: Briptu RS Menembak Kerabat Sendiri, Kompolnas Merespons Tegas, Propam Wajib Tahu
Albertus mengaku sudah mengecek ulang ke penyidik Ditreskrimum Polda Kaltara dan dipastikan korban meninggal karena kecelakaan.
"Sudah kami tanyakan juga sekalian ke pihak Ditreskrimum Polda Kaltara. Yang kami terima sementara, itu kecelakaan laut," ungkapnya.
Albertus mengatakan Briptu Hasbudi menolak disebut memiliki keterlibatan atas kematian ketiga korban. Kepada penyidik, Briptu Hasbudi disebut menyampaikan alasan yang jelas. Sehingga tidak bisa mengkaitkan kasus kematian ketiga korban pada Briptu Hasbudi.
Albertus menjelaskan penyelidikan dilakukan dengan acuan hasil dari autopsi ketiga korban yang diduga mengalami tindak kekerasan, sebelum akhirnya ditemukan meninggal di tengah lautan.
"Iya memang ada (hasil autopsi) itu, kemudian sudah juga dilakukan gelar perkara. Namun penyidik tidak menemukan adanya kaitan (Hasbudi) ke arah ke sana (pembunuhan),” tegasnya.
Kendati demikian dugaan bisa saja mengarah kepada keterlibatan tindak pembunuhan secara tidak langsung. Dalam artian bisa saja pembunuhan dilakukan menggunakan tangan orang lain. Namun untuk mengarah ke sana polisi masih harus melakukan penyelidikan lebih lanjut besert alat bukti lain.
"Indikasi keterlibatan (pembunuhan) secara tidak langsung, kemungkinan itu ada, tetapi kalau bicara soal dugaan itu, harus bicara secara fakta hukum dan tidak bisa langsung mengkaitkan begitu saja," ucapnya.
Kematian tiga pengantar udang di perairan Tanjung Pasir, Kaltara, belakangan dikaitkan dengan Briptu Hasbudi. Informasi dihimpun, ketiga korban itu ditemukan meninggal dunia di Perairan Tanjung Pasir pada 13 November 2021 lalu.
Ketika itu polisi menduganya sebagai insiden kecelakaan air biasa. Namun, hasil autopsi mengungkap bahwa terdapat luka-luka tidak wajar akibat tindak kekerasan di sekujur jasad korban.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, ketiga korban itu mulanya hendak membawa udang dari Tarakan menuju kawasan Tanjung Pasir.
Salah satu warga yang kebetulan sedang melintas di kawasan perairan tersebut menemukan ketiga korban dalam keadaan mengambang di tengah laut. Tidak ada yang mengetahui pasti, apa yang telah terjadi kepada ketiga korban. (mcr14/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompolnas: Polda Kaltara Jangan Ragu, Kami Sudah Lapor ke Pak Kapolri
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Arditya Abdul Aziz, Elfany Kurniawan