jpnn.com - jpnn.com - Kepala Unit Akses Keuangan dan UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Balikpapan Joko Andoko mengatakan, banyak kendala yang membuat bisnis UMKM sulit berkembang di Kota Minyak, nama lain Balikpapan.
“Pertama, mulai bahan baku yang masih sulit dicari. Kemudian, permasalahan internalnya. Mulai manajemen mereka yang perlu dilatih dan diperbaiki. Pembukuan mereka juga masih dilakukan secara manual,” ucapnya sebagaimana dilansir Prokal, Sabtu (7/1).
BACA JUGA: Andalkan Mekaar, PT PNM Bina 2 Juta Ibu Rumah Tangga
Menurutnya, sistem bisnis UMKM di Kota Minyak masih banyak yang belum digarap secara profesional.
UMKM di Balikpapan masih menganut sistem kekeluargaan.
BACA JUGA: Jumlah Usaha Kecil Menurun Hingga 291 Persen
Kemasan juga belum menarik. Selain itu, diversifikasi produk belum dilakukan.
“Contoh kecilnya saja amplang. Dari dulu rasa amplang tidak itu-itu saja. Tidak ada variasinya seperti amplang rasa balado atau apa,” tuturnya.
BACA JUGA: Ciptakan Lapangan Kerja, TSE Beri Warga Papua Keahlian
Namun, Joko mengakui, daya beli masyarakat yang menurun juga cukup memengaruhi.
Selain itu, peran pemerintah juga masih minim.
Tidak banyak UMKM yang diikutkan expo di luar daerah atau kelas internasional.
Dari sisi pengetahuan, pengusaha UMKM masih terbilang gagap teknologi. Padahal, potensi pasar dan market mereka melalui internet ini cukup luas. (aji/lhl/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Strategi Bank DKI Garap UKM Ibu Kota
Redaktur & Reporter : Ragil