GUBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo secara tiba-tiba menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, terhitung mulai Selasa (15/2)Foke, sapaan Fauzi Bowo, tidak menjelaskan lebih jauh latarbelakang pengunduran dirinya menahkodai organisasi warga nahdliyin itu.
Niat Foke mundur dari NU DKI disampaikannya pada Senin (14/2) malam lalu
BACA JUGA: Alihfungsi Lebak Bulus Tak Salahi Aturan
“Mulai besok (Selasa, 15 Februari 2011), saya resmi mundur dari kepengurusan NUBACA JUGA: Sampah Kotori Cilincing, Nelayan Sulit Bersandar
Meskipun banyak pihak bertanya-tanya latarbelakang pengunduruan dirinya dari Ketua NU DKI, Foke hanya menjelaskan jika pengunduran itu lebih dilatarbelakangi keinginan untuk berkonsentrasi menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur DKI sebelum 2012 mendatang karena masih banyak persoalan dan program yang belum terselesaikan
Sementara sisa waktu tinggal setengah tahun sebelum masa jabatannya sebagai Gubernur DKI habis pada 2012 mendatang
BACA JUGA: Awali Greater Jakarta Lewat Angkutan KA
“Saya berharap generasi muda bisa tampilSemoga di tangan pengurus baru, NU semakin maju dan berkembang,” katanya singkat.Kabid Informasi Publik Cucu Ahmad Kurnia yang juga sebagai juru bicara Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan, tidak ada konflik apapun yang melatarbelakangi mundurnya Fauzi Bowo sebagai Ketua NU DKIApakah terkait perseteruan dengan internal pengurus NU DKI lainnya, Cucu membantahBegitu juga dengan konflik dengan keluarga Jombang terkait pemanfaatan kantor NU DKI di Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Yang jelas, kata Cucu, mundurnya Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dari Ketua NU DKI lantaran tugas berat sebagai gubernur harus bisa dituntaskan dalam sisa waktu yang ada
Sekadar diketahui, isu keretakan hubungan antara Fauzi Bowo sebagai Ketua NU DKI dengan pengurus NU DKI lainnya serta ketidakharmonisan dengan keluarga Jombang menguat setelah pria berkumis itu naik jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta 2007 laluSejak saat itu, janji Fauzi Bowo untuk membesarkan NU DKI urung dilakukan
Foke lebih berkonsentrasi terhadap jabatannyaIsu yang sudah menjadi rahasia umum itu memuncak saat Gus Dur meninggalFauzi bowo dianggap memiliki janji yang belum dibayar terkait pembangunan gedung NU DKI di Jalan Utan Kayu, Jakarta Pusat, yang tanahnya hibah dari keluarga Jombang.
Secara terang-terangan, kekecewaan keluarga Jombang dilontarkan KH Abdul Wahid Aziz Bisri alias Gus WahidMengutip wawancara Gus Wahid dengan dutamasyarakat.com, akibat saking kecewanya, Gus Wahid menyebut Foke tidak berkontribusi apapun kepada kemajuan NU DKI.
Gus Wahid secara terang-terangan menyebut, NU telah memberikan segala-galanya untuk Fauzi Bowo hingga menjadi GubernurSementara kontribusi sebaliknya dari Fauzi Bowo untuk NU sama sekali belum terlihat
Gus Wahid menuturkan kekecewaannya lantaran saat Fauzi Bowo akan naik menjadi Gubernur DKI pada 2007 lalu, berikrar di di Cisarua, Bogor, disaksikan KH Muhyiddin Ishak (Wakil Ketua PWNU DKI)Saat itu Fauzi Bowo menyatakan merasa mendapatkan amanat dari almarhumah ibunya, yang waktu itu tokoh Muslimat untuk mengabdi kepada NU di DKI
“Karena dia bilang begitu saya langsung terenyuhSaya langsung berikan dukungan lewat pesan-pesan kepada cabang-cabangTapi begitu jadi ketua PWNU, NU malah dijadikan tunggangan untuk PilkadaKiai-kiai NU digerakkan semua terjun ke bawah untuk memasarkan Fauzi BowoIni yang saya selalu merasa kecolongan terhadap NU di DKI,” katanya(aak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Polisi dan TNI Amankan Pilkada Tangsel
Redaktur : Tim Redaksi