Festival Komodo Bakal Dongkrak Wisata Budaya NTT

Jumat, 24 Februari 2017 – 11:44 WIB
Komodo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Foto: Kemenpar

jpnn.com - jpnn.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya semakin konkret dalam mendorong Pulau Komodo dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai destinasi prioritas. Tujuannya bukan sekadar mengangkat NTT sebagai next tourism territory berbasis bahari, tetapi juga menjanjikan budaya lokal di kawasan itu semakin hidup dengan industri kreatif.

“Karena 60 persen wisatawan itu ke Indonesia untuk merasakan sensasi budayanya. Sedang keindahan alamnya 35 persen dan sisanya lima persen buatan,” ujar Arief.

BACA JUGA: Siap-Siap, April Nanti Ada Tambora Menyapa Dunia

Karenanya jika daerah ingin industri pariwisata yang berkelanjutan, Arief mendorong pengembangan budaya. NTT pun sudah memiliki Festival Komodo.

Arief menyebut Kegiatan Festival Komodo 2017 yang bakal berakhir pada 4 Maret 2017 mendatang merupakan upaya menghidupkan nilai budaya dalam pariwisata. “Agar semakin layak menjadi destinasi kelas dunia,” paparnya.

BACA JUGA: Yuk, Ikut Cetak Rekor Baru Festival Pesona Teluk Tomini

Festival Komodo 2017 telah berlangsung sejak 4 Februari lalu. Kegiatan itu yang berlangsung di Kabupaten Manggarai Barat, NTT itu akan diisi festival, karnaval budaya, dan petualangan alam komodo.

“Silakan berkunjung ke Labuan Bajo, NTT. Semampang bisa menikmati sajian kultural dan sekaligus berwisata bahari,” ajaknya.

BACA JUGA: MTF 2017 Bakal Pertemukan Pelaku Industri Pariwisata

Acara itu juga disemarakkan dengan berbabai pameran. Antara lain pameran kerajinan daerah, pameran kuliner lokal, lomba foto daya tarik wisata Manggarai Barat, pameran produk industri, voli pantai dan lomba dayung sampan tradisional.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti mengatakan, pada 2-3 Maret nanti juga ada acara menarik. “Ada pentas caci (tarian tradisional sejenis tarian peran khas Manggarai, red) selama dua hari, panggung hiburan selama sebulan, pameran kerajinan tangan dan makanan lokal, serta lomba duta wisata komodo reba agu molas (ganteng dan cantik, red),” tuturnya.

Pada 4 Maret 2017 atau saat acara puncak Festival Komoso akan digelar pertunjukan musik dan berbagai kegiatan. Ada pameran kerajinan tenun, anyaman, ukiran, dan lukisan.

“Diharapkan, kegiatan ini juga dihadiri turis asing. Mereka menginap di hotel-hotel di sana,” ujar Esthy.

Festival Komodo diawali dengan parade patung Komodo pada 4 Februari dengan titik start di Lapangan Sepak Bola Kampung Ujung. Selanjutnya ada parade dengan rute melewati pertigaan BNI, pertigaan jalan Patung Komodo, Langka Kabe, Sernaru, Lancang, Wae Bo, SDK Wae Medu, Pertigaan Polres Mabar, Patung Caci, Pasar Batu Cermin, dan finish di tempat Acara Festival Komodo Batu Cermin.

Pemprov NTT menargetkan Festival Komodo 2017 mampu mendatangkan 5.000 wisatawan mancanegara dan 10.000 wisatawan nusantara (wisnus). Grafik kunjungan wisnus dan wisman di propinsi NTT memang terus menunjukkan peningkatan.

Pada 2014, kunjungan wisnus di NTT mencapai sebanyak 2.745.976 orang. PAda tahun yang sama, kunjungan dan wisman di NTTI mencapai 65.939 orang.

Sedangkan pada 2015, ada peningkatan kunjungan wisnus yang mencapai 2.788.062. Pada 2015 pula jumlah wisman ke NTT mencapai 66.860 orang.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lion Buka Rute Solo-KL, Joglosemar Bakal Makin Beken


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler