Festival Wastra Nusantara, Ajang Selebrasi Kekayaan Budaya Indonesia

Senin, 01 April 2019 – 15:52 WIB
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid. Foto: Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan Festival Wastra Nusantara pada 8-14 April. Festival ini menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, merupakan wujud resolusi Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI).

"Festival ini tujuannya untuk meningkatkan interaksi kreatif antarbudaya melalui platform aksi bersama yang terlembagakan dalam Pekan Kebudayaan Nasional," terang Dirjen Hilmar di Kantor Kemendikbud, Senin (1/4).

BACA JUGA: Irjen Kementerian Harus Bekerja Keras Mencegah Praktik Jual Beli Jabatan

Dia menambahkan, festival ini pertama kalinya menampilkan wastra (kain yang memiliki sarat makna dan budaya) ibu-Ibu negara. Mempertemukan tokoh-tokoh nasional dan orang-orang penting dalam pemerintahan yang memiliki kecintaan khusus akan wastra nusantara, sekaligus sebagai ajang selebrasi kekayaan budaya di Indonesia.

"Festival ini juga memberikan edukasi bagi masyarakat luas melalui kegiatan pameran, seminar yang terbuka bagi masyarakat umum, dan belajar bersama di museum berupa workshop membatik bagi anak SD," ucapnya.

BACA JUGA: Indonesia Siap Menggebrak London Book Fair 2019

Melalui Festival Wastra Nusantara ini, lanjunya, diharapkan bisa diperluas jaringan antarpecinta wastra hingga penggiat wastra, sehingga terjadi kerja sama yang menguntungkan antara kedua belah pihak. Juga bisa meningkatkan kesejahteraan sosial melalui bentuk-bentuk turunan kebudayaan.

Sementara Samuel Wattimena, desainer yang menjadi koordinator peragaan busana dalam festival tersebut menilai perajin sekarang tidak sekreatif zaman dulu. Dia mencontohkan motif-motif kain batik maupun songket zaman sekarang tidak ada yang baru. Pengrajinnya hanya mengulang-ulang motif lama.

BACA JUGA: Era Digital tapi Penjualan Buku Meningkat

"Pengrajin sekarang tidak ada inovasi lagi, motifnya yang itu-itu saja. Kualitasnya juga kalah dibanding pengrajin zaman dulu," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 30 Seniman Daerah Hadirkan Mural di Kongres Kebudayaan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler