Indonesia Siap Menggebrak London Book Fair 2019

Selasa, 05 Maret 2019 – 15:21 WIB
Triawan Munaf. Foto: Toni Suhartono/Indopos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sekitar 100 anggota delegasi dari Indonesia akan berangkat ke London Book Fair 2019 yang berlangsung di Olympia, Kensington, London, 12-14 Maret 2019 mendatang.

Panitia yang dibentuk oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan menampilkan 450 judul buku yang bakal mengisi gerai Indonesia yang menempati ruang seluas total 600 meter persegi.

BACA JUGA: Triawan Munaf: Pasal Aneh di RUU Permusikan jangan Sampai Lolos

Menurut Kepala Bekraf Triawan Munaf, London Book Fair 2019 tidak hanya menampilkan subsektor penerbitan, tetapi juga subsektor lainnya.

Yaitu kuliner, fashion, film, seni pertunjukan, komik, ekshibisi arsitektur dan desain grafis, ilustrasi, boardgames, serta digital animasi.

BACA JUGA: Kata Triawan Munaf soal Polemik RUU Permusikan

Dengan seluruh subsektor tersebut, panitia telah merancang total 120 acara yang berlangsung tidak hanya di Olympia, tetapi juga di berbagai venue seluruh Kota London.

"Event ini benar-benar bisa dimanfaatkan menjadi ajang untuk industri kreatif," kata Triawan dalam konferensi pers di Kantor Kemendikbud, Selasa (5/3).

BACA JUGA: Era Digital tapi Penjualan Buku Meningkat

Dia menyebutkan, kegiatan subsektor industri kreatif yang akan dibawa ke Inggris di antaranya penampilan musik Nyak Ina Raseuki (Ubiet) dan dua musisi yang akan tampil bersamanya, Dimawan dan Tesla Manaf.

Selain itu, workshop jamu oleh pakar kuliner Santhi Serad dan pameran ilustrasi buku anak yang akan tampil di London dengan judul Indonesia Islands on the Rise juga akan ditampilkan.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menambahkan, event itu menjadi kesempatan untuk menampilkan industri kreatif Indonesia di London.

Event itu juga sekaligus menandai 70 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia.

Melalui peran Indonesia sebagai market focus country di London Book Fair, subsektor penerbitan Indonesia bisa memanfaatkan keberadaan Inggris sebagai sentra penerbit dunia selama lebih dari 300 tahun.

"Inggris telah meraih lebih dari GBP 7,8 miliar dari GBP 92 miliar di pendapatan sektor industri kreatif. Fokus pasar LBF yang menyoroti prestasi penulis Indonesia, dengan sejumlah judul, telah menarik perhatian dari penerbit Inggris," ucap Hilmar. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekraf Gelontorkan Bantuan Fasilitas Infrastruktur Fisik


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler