FHI Minta Kebijakan Khusus untuk Honorer Berusia Kritis

Minggu, 16 Februari 2014 – 19:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA -  Forum Honorer Indonesia (FHI) sejak kemarin (15/2) hingga hari ini (16/2) menggelar rapat konsolidasi nasional di Malingping, Kabupaten Lebak, Banten. Salah satu bahasan utama dalam pertemuan itu adalah banyaknya honorer kategori dua (K2) dengan masa pengabdian lebih dari 10 tahun dan sudah masuk masa usia kritis yang gagal lolos seleksi CPNS.

Karenanya, rapat konsolidasi nasional FHI itu mencetuskan sejumlah rekomendasi. Salah satunya meminta panitia seleksi nasional (Panselnas) menjelaskan kepada publik mengenai penilaian untuk menentukan kelulusan tenaga honorer K2 menjadi CPNS.

BACA JUGA: Sah-sah Saja PDIP Tak Penuhi Janji

"Kebijakan afirmasi ternyata tidak berlaku merata. Padahal di amanat PP 56 Tahun 2012 (tentang pengangkatan tenaga honorer, red) tidak disebutkan afirmasi itu untuk wilayah mana saja," kata Ketua Dewan Pembina FHI Pusat, Hasbi dalam siaran pers yang diterima JPNN, Minggu (16/2).

Karenanya FHI mendesak pemerintah memberikan kebijakan khusus kepada honorer K2 dengan masa pengabdian di atas 10 tahun yang sudah masuk usia kritis. FHI meminta pemerintah melaksanakan penilaian afirmasi secara sungguh-sunguh dengan memberikan kuota tambahan untuk mengangkat tenaga honorer K2 yang tidak lolos secara bertahap dengan mempertimbangkan rasa kemanusia serta rasa keadilan.

BACA JUGA: MK Disebut Seperti Jeruk Makan Jeruk

"Selama ini tenaga honorer telah mengabdikan diri dengan upah yang sangat minim, menunjukkan loyalitas, dedikasi, dalam mengembang tugas sebagai pelayan masyarakat di seluruh pelosok negeri ini. Khususnya bagi tenaga honorer yang bertugas di daerah terpencil dan perdesaan," terangnya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Gerindra: Golput Tak Dukung Perubahan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimistis 10 Tahun Jadi Oposan Bakal Berbuah Kemenangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler