jpnn.com - JAKARTA - Koalisi antara PDI Perjuangan dengan Gerindra pada 2009 lalu tertuang dalam perjanjian Batu Tulis. Perjanjian itu disebut-sebut menghasilkan kesepakatan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menjadi calon presiden 2009 lalu akan mendukung Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden pada Pilpres 2014.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit menyatakan, sah-sah saja apabila Megawati tidak mengindahkan perjanjian itu karena memiliki kandidat lain yang bakal diusung pada Pilpres nanti.
BACA JUGA: MK Disebut Seperti Jeruk Makan Jeruk
"Kayak orang pacaran, janji menikahi tapi tidak. Itu kan wajar," kata Arbi usai diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (16/2).
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan siap membuka perjanjian Batu Tulis itu bila memang diperlukan.
BACA JUGA: Gerindra: Golput Tak Dukung Perubahan
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto mempersilakan apabila Gerindra ingin membuka perjanjian Batu Tulis. "Kami tidak ada persoalan," ujarnya.
Hasto menyatakan, cara berpikir PDIP move on bukan move back kembali ke masa lalu. Menurutnya, berbahaya kalau berpikir masa lalu. "PDIP melihat ke depan," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Optimistis 10 Tahun Jadi Oposan Bakal Berbuah Kemenangan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Tuding Sengman Jual Nama SBY
Redaktur : Tim Redaksi