Fokus Digitalisasi, BPKH Ingin Keuntungan Mengalir ke Calon Jemaah Haji

Selasa, 11 Oktober 2022 – 22:55 WIB
BPKH saat 4th International Hajj Conference atau Konferensi Haji Internasional ke-4 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat (7/10) lalu. Foto: dokumentasi BPKH

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) saat ini berfokus di upaya digiltalisasi pada ekosistem haji.

Anggota Badan Pelaksana BPKH Beny Witjaksono mengatakan pihaknya memaknai digitalisasi sebagai perubahan secara digital untuk membuka peluang memperoleh pendapatan yang lebih besar.

BACA JUGA: Apresiasi Disertasi Anggota Dewas Suhaji, Kepala BPKH Berharap Ini

Hal itu juga menjadi fokus pada Konferensi Haji Internasional ke-4 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat (7/10) lalu.

"Kami memiliki prinsip BPKH harus untung. Namun, BPKH tidak mendapatkan bonus untuk pengelolaan haji. Setiap keuntungan yang kami dapatkan akan mengalir ke calon jemaah,’’ ucap Beny dalam keterangannya, Selasa (11/10).

BACA JUGA: BPKH Menyalurkan 2.834 Hewan Kurban ke Berbagai Penjuru Negeri

Beny menceritakan ketika BPKH dibentuk pada 2017 lalu, mereka mengelola keuangan haji secara manual.

"Dulu tidak ada teknologi yang kami gunakan. Pada awalnya bisnis kami ada dua, yang pertama mengumpulkan uang dari haji sekitar Rp 25 juta untuk kami tempatkan di bank dan kedua untuk investasi," ujar dia.

BACA JUGA: Jemaah Haji Indonesia Diterjang Badai Pasir di Bandara Madinah, Lihat nih

BPKH baru beralih ke teknologi dengan menciptakan Sistem Keuangan Haji Terpadu (Siskehat) yang didukung penggunaan data center canggih.

Dengan menggunakan Siskehat, pelaporan menjadi lebih jelas dan sehat.

Saat ini, BPKH memiliki Siskehat generasi 2 yang membuat lebih mudah untuk melakukan laporan dan menunjukkan transparansi pada publik.

Setelah itu, pemanfaatan teknologi meluas pada pengelolaan dana umat. BPKH menggunakan big data analytic untuk memastikan penempatan dana jemaah ke investasi yang tepat.

"BPKH menggunakan metode big data analytic, kemudian menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan data potensial," tuturnya.

"Sehingga kami bisa berbagi data tersebut ke bank dan bank memiliki data calon potensial jemaah untuk dipasarkan secara digital," tambah Beny. (mcr4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat, BPKH Raih WTP Selama 4 Tahun Berturut-turut


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler