Foto Brigadir J Tertelungkup di Celah Sempit, Bersimbah Darah, Tanpa Alas Kaki

Kamis, 01 September 2022 – 20:00 WIB
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/9) dan menunjukkan foto kondisi Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang menjadi korban pembunuhan berencana di rumah Irjen Ferdy Sambo. Foto: Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

jpnn.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memperlihatkan foto Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dalam kondisi bersimbah darah di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam menunjukkan foto itu kepada awak media dalam jumpa pers tentang 'Laporan Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Kematian Brigadir J' di Jakarta, Kamis (1/9).

BACA JUGA: Putri Candrawathi Tak Bersama Ferdy Sambo di Ultah Pernikahan, Konon Ada Pelecehan

Potret itu menunjukkan  tubuh Brigadir J dalam kondisi tertelungkup di celah sempit antara tangga dengan dinding rumah dinas Ferdy Sambo.

Menurut Anam, Komnas HAM memperoleh beberapa foto tempat kejadian perkara (TKP) pascapembunuhan terhadap Brigadir J di rumah bernomor 46 di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Komnas HAM Tidak Tahu Pistol Irjen Ferdy Sambo Sempat Jatuh

“Komnas HAM mendapatkan beberapa foto yang menunjukkan TKP sesaat setelah peristiwa penembakan Yosua," ujar Anam.

Foto-foto itu memperlihatkan posisi jenazah Brigadir J. Ada pula foto yang menunjukkan lokasi penembakan di dalam rumah.

BACA JUGA: Animasi Buatan Bareskrim: Ferdy Sambo Bersarung Tangan Hitam Ikut Menembak Brigadir J

Tak hanya itu, Komnas HAM juga menemukan beberapa foto yang mengindikasikan adanya upaya merekayasa kasus pembunuhan tersebut menjadi baku tembak.

“Terdapat anggota kepolisian yang diduga mengonsolidasikan TKP beberapa saat setelah peristiwa terjadi,” kata Anam.

Mantan pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu juga membeberkan hasil autopsi pertama dan kedua pada jenazah Brigadir J.

Menurut Anam, terdapat perbedaan pada dua hasil  autopsi itu. Hasil autopsi pertama menunjukkan di tubuh korban terdapat 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak luar.

Adapun hasil autopsi kedua memperlihatkan adanya 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak luar. Autopsi kedua dilakukan melalui exhumation atau penggalian jenazah Brigadir J yang telah dimakamkan.

Anam menjelaskan perbedaan hasil autopsi itu disebabkan kondisi jenazah dan konsekuensi penggunaan formalin.

Meski demikian, autopsi itu memastikan Brigadir J meninggal karena dua tembakan mematikan.

“Ada dua luka tembak penyebab kematian, yakni luka tembak di kepala dan di dada sisi kanan,” tuturnya.(mcr4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Tak Temukan Adanya Penganiayaan Terhadap Brigadir J


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler