FPG Tolak Renovasi DPR

Jumat, 14 November 2008 – 17:54 WIB
JAKARTA- Sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi Golkar melakukan aksi protes dengan menolak rencana renovasi ruangan anggota DPR yang menghabiskan anggaran negara lebih dari Rp 33 miliar.Sejumlah legislator yang menolak renovasi ruang kerja anggota DPR itu antara lain Ferry Mursyidan BaldanIa sengaja memasang kertas bertuliskan 'Tidak Direnovasi' di daun pintu ruang kerjanya yang bernomor 1026 di lantai 10 Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta.

Langkah serupa juga dilakukan oleh tetangga Ferry, ruang kerja 1028, yang juga terpasang tulisan senada di atas selembar kertas putih yang ditempelkan di daun pintu: 'Ruangan Ini Tidak Direnovasi'

BACA JUGA: Mendagri Akan Bekukan Ormas Bergaya Preman

Ruang kerja itu milik Aziz Syamsuddin, rekan sefraksi Ferry.
"Saya tidak mau ruangan saya direnovasi karena itu saya tulis dan tempel di depan pintu 'Tidak Direnovasi'
Saya juga sudah kasih tahu staf saya bahwa ruangan ini tidak direnovasi," kata Ferry saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (14/11).Menurut calon nomor urut 5 dari daerah pemilihan Jawa Barat II itu, renovasi ruang anggota akan mengubah sekat yang membatasi ruang anggota dan ruang staf

BACA JUGA: Agus Condro Sanggah Pengakuan Emir Moeis

Ruangan Ferry termakan sepanjang 80 centimeter.

Untuk diketahui, ruang kerja seluas 4 meter kali 6 meter itu dibagi berdua dengan asisten pribadinya, sementara renovasi itu akan membagi ruangan menjadi tiga karena ada alokasi untuk staf ahli
"Padahal kondisi ruangan saya seperti ini, nanti akan menjadi sempit

BACA JUGA: Sukmawati Tersangka Dugaan Palsu Ijazah

Kalau ruang sempit, apa kinerja anggota dewan akan meningkat?" kata pria berkacamata itu."Kalau betul-betul mau merenovasi ruangan anggota, lihat dulu kondisinyaSaya nggak tahu apa Sekretaris Jenderal membayangkan ruangan anggota seperti ruangan dia yang luas," kata Ferry lebih lanjut.

Menurut Ferry, staf ahli sebenarnya tidak perlu mendapat alokasi ruang khususTeknologi membuat ruang menjadi tak membatasi"Staf ahli saya dari awal tidak perlu ke kantor, karena sekarang melalui teknologi bisa email dan lain-lainJadi tidak usah hadir secara fisik di sini," kata Ketua Ikatan Alumni Universitas Padjajaran itu.

Sementara mebel dan karpet, menurut Ferry, juga tidak perlu diganti,"Sampai saat ini karpet saya baik-baik sajawallpaper juga tidak ada yang kotorSaya kemarin sempat lihat karpet yang baru di lantai dasar, standar dan biasa jugaSaya kalau yang sekarang diganti, masih layak pakai," katanya.

Berbeda dengan itu, Ketua DPR Agung Laksono meminta renovasi ini tidak dipolitisirProyek ini, katanya, terkait penambahan sepuluh anggota parlemen dan 550 staf ahli pada periode 2009-2014Khusus untuk sepuluh anggota baru, katanya, akan dibuatkan ruangan baruTapi, menurut Agung, bukan gedung baru.Proyek Rp 33 miliar itu dinilai Agung sudah menghemat anggaranSebab,katanya, kontraktor yang mengerjakannya menawarkan mebel-mebel murah.

"Saya sudah dapat laporan dari sekjen DPR, kebutuhan anggota 2009-2014 meningkat dan penambahan tim ahli kepada masing-masing anggota memerlukan penyesuaian ruanganKebutuhan ini sudah disepakati saat reses," jelasnya.Selain itu, kata Agung, harga yang diajukan oleh perusahaan pemenang tender, juga terbilang harga paling rendah dibanding peserta tender lainnya"Harganya juga terendah dan tidak ada kaitannya dengan pemiluProsesnya transparan dan anggarannya tersedia di 2008Jadi tidak ada dipolitisasiKarena di BURT itu kan ada Golkar, PDIP, PPP, Demokrat, dan PKSDan BURT menjalankan keputusan sudah melalui proses," terangnyaMenurut Wakil ketua Umum Partai Golkar ini, dana sebesar Rp 33 miliar lebih itu tidak hanya dialokasikan untuk membangun 10 ruangan untuk ruang kerja anggota dewan baru, melainkan untuk renovasi seluruh ruangan.(eyd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Pejabat dan Guru Besar Nikmati Dana Sisminbakum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler