FPI Siap Kirim Relawan ke Ambon

Rabu, 14 September 2011 – 05:50 WIB
Aparat TNI melakukan pengamanan dan patroli di lokasi bentrokan di Jalan AM. Sangadji Ambon, Selasa (13/9). Foto:JUNI YUDHAWANTO/AMEKS/JPNN

JAKARTA - Mabes Polri benar-benar all out mencegah Ambon menjadi medan perang kedua setelah konflik 1999Salah satu caranya dengan mencegah masuknya pendatang dan senjata ke Ambon

BACA JUGA: KPK Cermati Harta Anas Urbaningrum

Semua pintu masuk Ambon akan dijaga dengan ketat

   
"Kami lakukan tindakan pencegahan

BACA JUGA: Gubernur Harus Bereskan Mutasi PNS Antarkabupaten/Kota Akhir 2012

Bukan untuk mengganggu kenyamanan warga tapi demi kepentingan bersama," ujar Kadivhumas Polri Irjen Anton Bachrul Alam selasa (13/9)
Sweeping itu terutama mencari senjata dan pendatang yang tidak jelas maksud kedatangannya ke Ambon

BACA JUGA: Penyidik Polda Kepri Dituding Umbar Sinetron Fitnah


   
Menurut Anton, walau suasana sudah kondusif, Polri tak ingin kecolongan"Kita juga turunkan penyidik ke Ambon, ada 13 orang dari Bareskrim yang juga sudah berangkat kesana," kata mantan Kapolda Jatim itu
   
Apakah ada informasi soal pengerahan massa ke Ambon? Anton tak mau terang-terangan menjawab"Kita tidak perlu bersuudzon ya, yang kita inginkan Ambon tetap damai," kata pejabat Polri yang rajin mengadakan pengajian di rumah dinasnya itu
   
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, basis-basis massa mulai dibentuk di beberapa wilayahSecara terang-terangan Front Pembela Islam (FPI)  misalnya membuka pendaftaran relawan ke Ambon"Kita akan kirimkan mujahidin kesana kalau aparat tidak bisa bertindak adil," ujar Sekjen FPI Muhammad Shobri Lubis kemarin
   
Selain FPI, beberapa kelompok yang pada 1999 pernah terlibat di Ambon juga mulai mengorganisasi diriBahkan, di internet sudah muncul pesan-pesan agar bersiap dan berhati-hati dengan sweeping polisi"Untuk ikhwan yang hendak menengok saudara kita yang terluka di Ambon hati-hati cari jalan masuk, kita akan diperlakukan seperti teroris," tulis sebuah website berita www.voa-islam.com tadi malam.
   
Kemarin, perwakilan organisasi Forum Umat Islam yang dipimpin Muhammad Al Khathath juga menemui Kabareskrim Komjen Sutarman di Bareskrim PolriDalam pertemuan satu jam (12.00 -13.00 WIB  ) itu diperoleh kesepakatan bahwa tim Bareskrim akan melakukan penyidikan ulang terkait tewasnya tukang ojek Darmin Saimen

"Kita menuntut otopsi ulang karena dari foto-foto yang kami terima, almarhum Darmin tewas dengan luka-luka tusukan dan Kabareskrim setuju," kata Al Khathath di depan Bareskrim kemarin.  Dia juga menunjukkan foto-foto di depan wartawan
   
Persoalan tewasnya Darmin yang simpang siur itu yang menjadi penyebab utama konflik Ambon Minggu 11 September lalu"Kami himbau pihak lain segera memberikan klarifikasinya dan menyerahkan pelaku jika memang ada tindakan kekerasan pada Darmin," katanya(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok Giliran Angelina Sondakh Digarap KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler