Namun, meski bencana alam itu berdampak negatif terhadap dunia pariwisata, lanjut Yorrys, masyarakat tidak boleh pasrah menerima cobaan tersebut
BACA JUGA: Pemda Diminta Bentuk Dinas Perumahan
Karena itu bersama dengan pemerintah, FSPPI katanya, berkomitmen untuk memulihkan situasi tersebutBACA JUGA: Korban Tsunami Tembus 400
Setelah itu, khusus pada sektor pariwisata, FSPPI segera menginventarisir semua persoalan dan disusul dengan program aksi riil dan komprehensif untuk memulihkan pariwisata tersebut," katanya.Selain fokus menyelesaikan masalah peningkatan dan memperbaiki pariwisata pasca gempa, FSPPI sebut Yorrys, juga akan meminta pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk membuat regulasi tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) hingga di tingkat provinsi
Ia menyebutkan, Jamsostek dibuat untuk menyiapkan masa depan pekerja
BACA JUGA: Densus Pulangkan Taufik dari Malaysia
Dari gaji mereka, dipotong sebesar 7 persen"Kalau mereka dalam mengurus Jamsostek harus ke Jakarta, maka biaya yang mereka keluarkan dibanding dana Jamsostek yang mereka dapatkan tidak seimbangTapi kalau di provinsi itu ada Jamsostek, pekerja akan lebih mudah dan tidak banyak mengeluarkan biaya," ujar Yorrys.Hal lain yang juga jadi perhatian FSSPI, kata Yorrys lagi, adalah menghapus outsourcing, karena merugikan pekerja dan perusahaan"Sistem penggunaan tenaga outsourcing di era demokrasi adalah praktek perbudakanKarena itu, FSPPI bertekad untuk menghapuskannya," pungkas Yorrys(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chandra: Sejak Awal Yakin tak Ada Bukti
Redaktur : Tim Redaksi