jpnn.com, SURABAYA - Suprapto memilih jalan hidup yang berbeda karena merasa selalu gagal. Dia mengaku memutuskan menjadi kurir narkoba karena masa depannya tidak jelas.
Sampai usia 38 tahun, dia tidak kunjung mendapat pasangan dan menikah. Pekerjaan tetap pun tak kunjung didapat.
BACA JUGA: Kurir Sabu-sabu Asal Lombok Tertangkap di Batam
Pengakuan tersebut dia sampaikan di hadapan majelis hakim yang diketuai Rokhmat dalam sidang di Pengadilan Negeri Surabaya pada Kamis (21/2).
"Saya belum menikah. Masih bujang saya. Kerja saya juga tidak tetap," ungkapnya.
BACA JUGA: Polisi Bekuk Kurir 1 Kg Sabu-sabu di Palembang
Pria yang akrab disapa Prapto itu menjual beberapa jenis obat-obatan terlarang. Mulai pil dobel L, sabu-sabu, sampai ganja.
Dari setiap penjualan narkoba, dia mendapatkan keuntungan Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu. Uang itu dia pakai untuk keperluan sehari-hari.
BACA JUGA: Pengendali Pengiriman Sabu Dari Malaysia Ditangkap di Hotel Rajawali
"Buat makan, beli rokok, dan beli sabu-sabu lagi. Saya sering malas saja dengan hidup saya yang begini saja," kata Prapto saat menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum (JPU) Winarko. (gas/c17/eko/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Asal Aceh Simpan Sabu-sabu di Bra dan Celana Dalam
Redaktur & Reporter : Natalia