Gaikindo Ajukan Konsep Mobil Murah

Rabu, 25 Juni 2008 – 11:45 WIB
JAKARTA – Impian masyarakat untuk mendapatkan mobil murah bukan mustahil akan terwujudIni setelah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berjanji untuk menyiapkan konsep mobil murah.
      Demikian diungkapkan Ketua Umum Gaikindo Bambang Trisulo

BACA JUGA: Bapepam Diminta Batalkan Penjualan Saham Indosat

Menurut dia, konsep tersebut akan segera diajukan kepada pemerintah
’’Sebab, ini membutuhkan koordinasi banyak pihak,’’ ujarnya di Jakarta.
      Bambang mengakui, keinginan untuk mengajukan konsep mobil murah terinspirasi oleh program Eco Car yang saat ini tengah digodog oleh industri otomotif bersama pemerintah Thailand

BACA JUGA: Pajak Dividen Pasti Diturunkan

’’Intinya adalah bagaimana memproduksi mobil murah dan hemat bahan bakar sehingga ramah lingkungan,’’ katanya.
      Dia memaparkan, beberapa konsep program mobil murah tersebut diantaranya volume mesin tidak lebih dari 1.300 cc, konsumsi BBM minimum 1 : 20 (1 liter untuk 20 kilometer), serta penjualan minimal 150.000 unit mobil per tahun
Selain itu, perusahaan yang ingin memproduksi mobil murah juga harus menanamkan investasi minimal 5 miliar bath atau sekitar Rp 12 triliun

BACA JUGA: Bank Pacu Bisnis Syariah

’’Tidak mesti semurah Tata Nano yang Rp 23 jutaanYang penting bisa lebih murah dari mobil saat ini,’’ terangnya.
      Bagi perusahaan yang berkomitmen menjalankan program mobil murah tersebut, kata Bambang, pemerintah Thailand menjanjikan insentif berupa tax holiday atau bebas pajak selama 8 tahunSelain itu, pemerintah juga membebaskan bea masuk untuk semua peralatan pabrik yang diimpor perusahaan tersebut’’Nah, konsep seperti inilah yang akan kami ajukan ke pemerintah,’’ terangnya.
      Menurut Bambang, pihaknya akan segera bertemu dan berdiskusi dengan pemerintah yang melibatkan departemen Perindustrian, Departemen Perhubungan, Departemen Keuangan, serta Badan Koordinasi Penanaman Modal’’Intinya, semua pihak harus mau duduk bersamaNanti sore (kemarin, Red) kami akan bertemu,’’ jelasnya.
      Dia menambahkan, karena banyaknya aspek yang harus dibahas, maka pihak-pihak tersebut harus bisa berkoordinasi’’Kalau Thailand bisa, harusnya kita juga bisaIni yang nanti akan kami perjuangkan,’’ ujarnya.
      Terkait potensi penurunan penerimaan negara dari sektor pajak, lanjut dia, tidak boleh hanya dipandang sepotong-sepotongMisalnya, lanjut dia, adanya keharusan bagi perusahaan produsen mobil murah untuk menjual minimum 150.000 unit mobilJika syarat tersebut tidak terpenuhi, maka perusahaan tersebut harus mengembalikan semua insentif yang sudah diberikan oleh pemerintah’’Jadinya fair bagi kedua pihak,’’ tandasnya.
      Kaerna itu, kata dia, jika pasar dalam negeri tidak bisa menyerapMaka tentunya produsen akan terdorong untuk membuka pasar ekspor’’Dari ekspor inilah potensi besar penerimaan devisa,’’ terangnya.
      Bambang menambahkan, jika pemerintah bersedia menerima usulan Gaikindo tersebut, maka dia optimistis kalangan pengusaha otomotif akan segera merealisasikan konsep mobil murah.
      Di Thailand, lanjut dia, beberapa produsen asal Jepang sudah menyatakan minat untuk menjalankan program mobil murahNamun, ada satu perusahaan besar, yakni Daihatsu yang sampai sekarang tidak menggunakan Thailand sebagai basis produksiSebab, pabrikan asal Jepang tersebut justru memilih Indonesia sebagai basis produksinya’’Kalau saya boleh geer, Daihatsu itu sedang nunggu IndonesiaJadi, kalau konsep mobil murah ini dijalankan, Daihatsu pasti yang pertama mendaftar,’’ ujarnya.
      Konsep mobil murah pertama kali diperkenalkan pada pameran mobil terbesar Auto Expo 2008 di Delhi, India, awal tahun ini oleh produsen mobil TataMobil yang diberi nama  Nano tersebut berbentuk hatchback dengan empat tempat duduk dan mesin 624 ccHarganya hanya 100.000 rupee atau sekitar Rp 23 juta per unitRencananya, Tata Nano akan dijual komersial mulai September 2008 nanti(owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merger Jadi Pilihan Sulit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler