BACA JUGA: Setahun, PT PAL Merugi Rp134 Miliar
Sementara sisanya masih menggunakan baja impor, karena ada bahan tertentu yang tidak ada di dalam negeri."Untuk pembangunan kapal baru selama tiga tahun terakhir, kita telah menggunaan baja lokal (sebanyak) 9 ribu ton
Sedangkan untuk penggunaan baja luar negeri, masih menurut Riri, yang digunakan oleh DKB adalah plat baja grade A ukuran di atas 50 mm, baja grade D dan E serta baja high tensile ST 52, serta baja profile dan baja-baja khusus lainnya
BACA JUGA: Penerimaan Cukai Tembus Rp.21,2 Triliun
"Baja tersebut kita impor dari Cina, karena tipe baja seperti itu belum diproduksi di dalam negeri," ucapnya.Demikian juga halnya dengan PT PAL Indonesia
BACA JUGA: Opsi 75 Persen Ekspor Dianggap Terbaik
Lebih jauh, mengingat kelebaran baja PT KS maksimum hanya 1,8 meter, dibandingkan produk PT GDS yang mencapai 2,5 meter, PT PAL bahkan sudah meminta KS agar dapat menyuplai plat baja lebar."Saat ini KS sudah bekerjasama dengan GDS untuk memproduksi plat baja dengan lebar 2,5 meter," terangnya.
Dijelaskan pula oleh Harry, pada dasarnya untuk membuat kapal jenis Star 50 ukuran 50 ribu DWT, diperlukan sebanyak 10 ribu ton plat baja"Impor juga pernah dilakukan PT PAL, baik dari Korea maupun Cina, karena pertimbangan bisnis," pungkasnya(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Dinilai Tak Tegas Urus Gas Donggi Senoro
Redaktur : Tim Redaksi