Gali Keindahan Mandalika, KEK Pariwisata Jadi Andalan Lombok

Kamis, 11 Februari 2016 – 11:23 WIB
Menpar Arief Yahya. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - LOMBOK - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok Selatan sudah dikunjungi Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, dalam dua bulan terakhir. RI-1 hadir di Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN), Selasa (9/2) lalu. Sedangkan RI-2 datang pada 12 Desember tahun lalu, saat ground breaking KEK.

Ternyata masih ada problem kritis yang paling mendesak di sana. "Akses jalan dari Bandara International Lombok Praya ke Mandalika. Jalan harus diperlebar, agar akses menuju ke kawasan itu semakin mudah dan cepat," kata Menpar Arief Yahya yang menyebut KEK Mandalika itu dibangun di atas tanah lebih dari 1000 hektar.

BACA JUGA: Properti Kembali Jadi Primadona saat Suku Bunga Turun

Selain pelebaran jalan, lanjut dia, juga akan didata problem infrastruktur dasar, seperti air, listrik dan jaringan ITC Readiness. Itu adalah kebutuhan paling mendasar untuk mengembangkan pariwisata. 

"Ketika sarana infrastruktur siap, secara otomatis investor akan datang. Bagi pengusaha, air akan mengalir ke tempat yang lebih rendah," katanya.

BACA JUGA: Ini Lima Tantangan Dunia Finansial

Seberapa besar sih 1000 hektar itu? Arief Yahya mencontohkan Kawasan BTDC Nusa Dua Bali itu hanya 350 hektar. Karena itu, Mandalika itu kira-kira sekitar 3 kalinya Nusa Dua. Pantainya  bagus, dan langsung berbatasan dengan laut Atlantik, sehingga jernih airnya. 

"Setiap tahun ada tradisi budaya Bau Nyale, warga berburu cacing nyale yang dipercaya bertahun-tahun dan turun temurun sebagai penjelmaan Putri Mandalika yang dikenal cantik dan cinta damai," kata Arief Yahya.

BACA JUGA: Harley-Davidson Beri Diskon Besar-besaran!

Legenda itu sangat lekat dan menjadi kekuatan tersendiri atraksi Mandalika. Di pesisir selatan Lombok yang berpasir putih lembut itu terdapat sebuah kerajaan bernama Tanjung Bitu. 

Kerajaan ini memiliki putri mahkota yang cantik jelita dan anti perang saudara, yang dikenal dengan nama Putri Mandalika. Karena kemolekannya, banyak pangeran dari negeri seberang yang jatuh hati padanya.

Putri Mandalika menjadi idola para anak-anak raja. Banyak yang ingin mempersunting Mandalika sebagai permaisuri. Sang Putri Pun tak kuasa menolak setiap pangeran yang datang hendak melamarnya. Tidak ingin terjadi pertumpahan darah, saling bunuh, saling bertarung antar sesama, gara-gara memperebutkan dirinya, maka sang Putri rela mengorbankan jiwa raganya.

Pada hari yang sudah ditentukan, Putri Mandalika mengumpulkan seluruh pangeran beserta rakyatnya di Pantai pasir putih, yang kini dikenal sebagai Pantai Putri Nyale. Di atas sebuah batu besar dan disaksikan banyak orang, Putri Mandalika terjun ke laut dan menghilang ditelan ombak agar tidak ada satupun pangeran yang bisa memilikinya. Tragis dan haru memang. Tapi itulah pilihan Sang Putri demi kedamaian di Lombok.

Masyarakat pun tidak bisa menemukan jasad Putri Mandalika. Mereka justru menemukan banyak cacing Nyale berwarna-warni yang dipercayai sebagai penjelmaan Putri Mandalika. Setiap tahun, hari dimana Putri Mandalika menceburkan diri ke dalam laut (tanggal 20 bulan ke 10 dalam penanggalan suku Sasak) diperingati dengan acara Bau Nyale.

Gubernur NTB  Zainul Majdi sempat mempromosikan Kawasan Mandalika, yang tahun ini dimasukkan dalam daftar 10 Destinasi Prioritas Indonesia untuk dikembangkan. Gubernur menbenarkan soal Kawasan Mandalika memiliki bentangan pantai sepanjang 14,2 km itu. “Semuanya indah. Ada 11 teluk. Suasananya seperti ini, Pantai Kuta," kata Gubernur Zainul.

Dia menjelaskan, kawasan Mandalika ini akan dibangun 8.000 hingga 10.000 kamar hotel untuk mengakomodasi pariwisata nusantara yang terus maju. “Pariwisata Nusantara akan maju terus, insya Allah,” tambahnya. 

Berdasarkan statistik, jumlah wisatawan NTB setiap tahun selalu meningkat. Sejak 2009 hingga 2014 jumlah kedatangan wisatawan meningkat 20 - 40 persen setiap tahunnya.

Hal itu membawa dampak positif  kepada ekonomi NTB. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB kuartal III-2015 mencapai Rp27,68 triliun atau bertumbuh 26,12 persen. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi NTB memiliki laju pertumbuhan ekonomi kuartal III-2015 yang tertinggi dari seluruh provinsi Indonesia. Selain dipicu oleh pertumbuhan sektor pertambangan dan galian khususnya kontribusi dari Newmont, juga karena pariwisata. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lion Air Dilarang Melintas di Taiwan, Begini Komentar Anak Buah Jonan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler