JAKARTA -- Pada setiap kesempatan bicara di depan para kepala daerah, Mendagri Gamawan Fauzi selalu mengingatkan agar mereka jangan coba-coba korupsiSaat membuka orientasi bupati/walikota baru yang memenangkan pemilukada, lagi-lagi Gamawan menekankan hal itu
BACA JUGA: Buya Sebut Indonesia Tanpa Masa Depan
Kali ini, mantan gubernur Sumbar itu lebih banyak menggunakan pendekatan agama dalam pidatonya lebih dari satu jam itu."Tidak mungkin Allah lebih sayang kepada koruptor dibanding kepada yang bukan koruptor
BACA JUGA: Jangan Sembarangan Respon Tuntutan Pemekaran
Hidup itu yang penting tenangBACA JUGA: Konsolidasi Polisi Lambat, Teror Bom Mencuat
Para bupati/walikota baru beserta wakilnya akan menjalani penataran atau orientasi selama 20 hari, dari 19 Maret hingga 9 April 2011, di gedung Badan Diklat Kemendagri, Kalibata, Jakarta.Masih dengan nada serius dan disimak para peserta, Gamawan mengingatkan bahwa Tuhan menyanyangi umatnya yang pandai bersyukurJika sudah menang pilkada dan menjadi kepala daerah tidak mensyukuri tapi malah korupsi, Tuhan akan marah"Tuhan marah kepada orang yang tidak bersyukurJika dulu staf sekarang jadi bupati, ya harus bersyukur," ujar mantan Kabag Humas Pemprov Sumbar itu.
Selain mengingatkan dengan pendekatan agama, pria yang kemarin berangkat umroh itu juga menekankan pentingnya kepala daerah berhati-hati sebelum mengambil keputusanJika gegabah, bisa terjerat perkara korupsiSesibuk apa pun, lanjut Gamawan, kada tidak boleh asal tanda tangan di berkas yang disodorkan staf"Hati-hati masalah keuangan karena banyak jebakan, banyak salah tafsirKita sibuk, staf sodorkan, langsung tanda tanganEh, rupanya penunjukkan langsung," pesannya.
Dia meminta para bupati/walikota agar membaca semua berkas yang disodorkan staf, sebelum ditekenJika sudah dibaca masih ragu, diminta konsultasi dulu dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)"Kalau ragu, minta pendapat BPKP," cetusnya.(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kursi CPNS yang Dianulir Bisa Diisi Calon Lain
Redaktur : Tim Redaksi