jpnn.com - JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk menggarap Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. BUMN konstruksi, teknik, dan pengadaan barang itu akan menggarap pipa bawah laut. Yang dibutuhkan Pertamina adalah subsea pipeline (SPL), single point mooring (SPM), dan flushing system facilities.
Kerja sama proyek engineering, procurement, construction, installation, and commissioning (EPCIC) itu ditandatangani kemarin oleh Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi dan Dirut Rekind Jobi Triananda Hasjim di Kantor Pusat Pertamina. Rekind menjadi pimpinan konsorsium untuk seluruh fase EPCIC dan bermitra dengan InterMoor Pte., Ltd.
BACA JUGA: Jatim Siapkan BUMD Penggemukan Sapi
’’Terpilihnya Rekind sekaligus mengukuhkan sinergi BUMN yang memberikan manfaat optimal bagi negara,’’ kata Hardadi. Sementara itu, InterMoor terpilih setelah melalui proses tender yang dilakukan Pertamina. Rencananya, proyek itu selesai 21 bulan sejak ditandatanganinya kontrak. Setelah jadi, kapasitas yang terpasang akan meningkat.
Untuk SPM, misalnya, akan menggantikan dan meningkatkan fasilitas loading/unloading berkapasitas 150 ribu deadweight tonnage (DWT) dan jaringan offshore pipa Pertamina. Setelah proyek beres, kapasitasnya menjadi 165 ribu DWT. Sedangkan flushing system ditingkatkan untuk efektivitas operasional loading atau unloading.
BACA JUGA: Pertumbuhan Saham 15 Persen Paling Realistis
’’Kami berharap agar proyek ini dapat dikerjakan konsorsium dengan baik, tepat waktu, tepat bujet, dan tepat kualitas. Jadi, bisa segera mendukung keandalan Kilang RU VI Balongan,’’ jelas Hardadi.
Keandalan Kilang Balongan akan terus ditingkatkan. Salah satu caranya melalui upgrading lewat program refinery development master plan (RDMP). Salah satu calon rekanan dalam proyek itu adalah Saudi Aramco. Rencananya, keputusan jadi atau tidaknya mereka menjalin kerja sama ditentukan dalam pertemuan Oktober nanti.
BACA JUGA: 3 Perusahaan Tiongkok Berminat Investasi di Industri Alas Kaki Jatim
Sebagai informasi, sebelumnya, Saudi Aramco sepakat bermitra dengan Pertamina untuk proyek RDMP di Kilang Balongan, Dumai, dan Cilacap. Proyek RDMP Cilacap yang memakan dana USD 5 miliar saat ini memasuki tahap penunjukan kontraktor konstruksi.
Saudi Aramco sudah menyatakan berminat menggarap tiga kilang. Yakni Dumai, Balongan, dan Cilacap. Pertamina merencanakan, tiga kilang itu bisa menambah kapasitas dari 1,043 juta barel per hari (bph) menjadi 2 juta bph pada 2023.
Sementara itu, Dirut Rekind Jobi Triananda Hasjim menyatakan, pihaknya segera melakukan sinergi dengan seluruh stakeholder untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dia menuturkan, untuk merealisasikan proyek, akan diintegrasikan teknologi SPM, pipeline end manifold (PLEM), offshore pipeline, onshore pipeline, dan receiving facility sebagai satu sistem yang beroperasi bersama.
Dia memastikan proyek itu berjalan dan selesai karena Rekind punya kapabilitas. ’’Pembangunan proyek di industri offshore dan onshore merupakan salah satu keahlian dan core competencies Rekind,’’ tegasnya. (dim/c19/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Premi Bisnis Baru Topang Asuransi Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi