jpnn.com, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengaku sangat prihatin dengan nasib guru. Menurutnya, pahlawan tanda jasa itu seharusnya benar-benar dimuliakan.
Salah satunya dengan memberikan gaji yang layak. Bahkan, dia mewacanakan guru yang beberapa tahun mengajar dapat menerima gaji Rp 30 juta per bulan.
BACA JUGA: Gaji Guru Dipotong Rp 500 Ribu, Aduh, Polisi Turun Tangan
Ganjar berasalan, guru sudah selayaknya mendapatkan gaji sebesar itu mengingat sumbangsihnya yang sangat tinggi.
Upaya menyejahterahkan guru juga telah dilakukan oleh Ganjar Pranowo semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah. Dia menyamakan tingkat gaji guru dengan upah minum yang berlaku.
BACA JUGA: Anggaran Pendidikan Daerah Ini Bertambah Demi Gaji Guru PPPK
Setidaknya guru dapat menutupi kebutuhan minimum per bulannya dan tidak terjerat dengan permasalahan lain seperti pinjaman online.
Kepedulian ini mencerminkan Ganjar Pranowo sebagai sosok yang juga mengedepankan kemajuan dunia pendidikan.
BACA JUGA: Pj Gubernur Perintahkan Bupati dan Wali Kota di PBD Bayar Gaji Guru PPPK
Gaji guru di Indonesia memang masih rendah, jika dibandingkan negara lain se-kawasan seperti Filipina, Thailand dan Malaysia.
Bahkan jika dibandingkan Singapura, yang merupakan negara maju, gaji guru di Indonesia lebih rendah 20 kali lipat.
Menanggapi hal tersebut, pengamat kebijakan publik Centre of Youth and Population Centre (CYPR) Boedi Rheza mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo sudah tepat.
Ia menambahkan bahwa dengan peningkatan kesejahteraan, guru setidaknya dapat berkonsentrasi untuk memberikan pengajaran dan pendidikan kepada siswa.
Kejadian seperti guru yang terjerat pinjaman online (pinjol) yang sangat memberatkan dapat makin diminimalisir. Sebagai catatan, pihak yang terjerat pinjol ilegal saat ini adalah Guru, yang menurut OJK mencapai 42 persen.
“Jika melihat level gaji guru-guru negara tetangga, Indonesia termasuk pada tingkat yang rendah. Peningkatan gaji guru tersebut dapat dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Kenaikan tingkat gaji tersebut dapat dilakukan dengan penyesuaian pada tingkat upah minimum di masing-masing daerah.
Peningkatan gaji tersebut juga dapat dilakukan dengan mengalihkan subsidi seperti subsidi BBM. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan memperbesar porsi bantuan pusat kepada daerah melalui proporsi dana pendidikan.
Selama ini, porsi dana pendidikan juga ada pada bimbingan teknis atau diklat di instansi pemerintah.
Jika itu dapat diefisiensikan, misalnya dengan mengoptimalkan fungsi lembaga pelatihan negara, maka proporsi biaya pelatihan tersebut dapat dialihkan untuk membantu pendanaan gaji guru.
“Dengan alokasi anggaran yang efisien dan tepat, maka kenaikan gaji guru dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak membebani keuangan pusat maupun daerah,” imbuh Boedi Rheza.
Ia menambahkan inisiatif baik yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo, dapat dilakukan oleh daerah lain dan ditingkatkan menjadi kebijakan nasional.
“Setidaknya penyamaan tingkat gaji guru dengan tingkat upah minimum merupakan langkah yang baik. Di satu sisi, kenaikan tersebut dapat ditutupi oleh daerah dengan mengalokasikan kembali anggaran pendidikan lain yang tidak efisien seperti pelatihan yang banyak dilakukan di tempat-tempat berbiaya tinggi,” tutupnya.
Kenaikan secara bertahap juga menjadi salah satu jalan yang dapat dilakukan dengan tidak membebani keuangan negara. Jika gaji guru naik, maka diharapkan tidak ada lagi kasus guru terjerat pinjol dan kemudian dapat berkonsentrasi untuk mengajar.(ray/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Ini Bilang Program Ahok Banyak yang Belum Terealisasi, Ini Diantaranya
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean