jpnn.com, TARAKAN - Lima murid sekolah dasar (SD) di Tarakan, Kalimantan Utara, tidak diizinkan orang tua mereka hormat pada bendera Merah Putih saat upacara.
Selain itu, kelima murid SD tersebut juga dilarang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya saat upacara berlangsung.
BACA JUGA: Akibat Nekat Melawan Polisi dengan Senjata Tajam
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Tarakan, kelima siswa tersebut bersekolah di SDN daerah Juata dan Kelurahan Sebengkok.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan Ilham Noor mengatakan, hal itu terjadi karena kepercayaan orang tua lima murid SD tersebut.
BACA JUGA: Bayi Dibungkus Plastik Lalu Dimasukkan ke Freezer
Untuk menyelesaikan masalah itu, pihaknya sudah melakukan mediasi pengawasan aliran keagamaan (pakem) beserta kelima orang tua siswa.
Hingga kini, mediasi tersebut sudah dilakukan sebanyak lima kali.
BACA JUGA: Janda 3 Anak Menangis di Sidang
“Kalau (SDN) yang di Juata baru sebulan lalu kami dapati laporan ini. Untuk (SDN) yang di Sebengkok sudah setahun lalu,” ungkap Ilham sebagaimana dilansir laman Prokal, Jumat (27/10).
Dalam pertemuan itu, Disdikbud meminta orang tua murid menyediakan guru untuk kelima pelajar tersebut.
Hal tersebut boleh dilakukan dengan catatan harus diisi 20 orang sesuai ajaran aliran yang diajarkan nantinya.
“Namun, itu tidak bisa dipenuhi orang tua sehingga kelima anak itu tidak mendapatkan nilai pelajaran agama,” ungkap Ilham.
Aliran kepercayaan itu kabarnya juga sempat ditolak beberapa pemuka agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tarakan.
Saat ini, Disdikbud hanya akan melakukan pendekatan persuasif kepada kelima orang tua siswa tersebut.
Disdikbud akan menjelaskan makna dari penghormatan bendera saat upacara yang selalu dilakukan semua masyarakat di Indonesia.
“Jadi, kami menyampaikan upacara ini merupakan sikap kebangsaan. Bendera dihormati, bukan disembah. Sebab, masyarakat Indonesia bisa melihat arti dari perjuangan para pejuang terdahulu. Itu sudah saya sampaikan ke sekolah untuk bisa terus melakukan pendekatan,” jelas Ilham.
Setelah Disdikbud berjuang keras, kelima anak tersebut sudah mulai mengikuti upcara bendera.
Namun, mereka tidak melakukan penghormatan, melainkan hanya berdiri.
“Pelan-pelan mereka sudah memahami,” tutur Ilham. (sep/nri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Tersangka Kasus Narkoba Hanya Termenung
Redaktur & Reporter : Ragil