BACA JUGA: Saatnya CS Beralih ke CC
"Saat ini Garuda Indonesia masih menjadi salah satu dari 27 maskapai penerbangan dunia yang menyandang predikat bintang empat dari sebanyak 210 airlines di dunia," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar usai menerima sertifikat bintang empat dari Skytrax, lembaga pemeringkatan maskapai dunia yang berkedudukan di London, Inggris
Untuk mencapai posisi bintang lima, Garuda sudah mempersiapkan konsep pengembangan hingga tahun 2014 yang disebut program Quantum Leap
BACA JUGA: Koordinasi Pembangunan Infrastruktur Masih Lemah
Garuda akan meningkatkan jumlah pesawatnya dari semula 67 pesawat saat ini menjadi 116 pesawat, frekusnei penerbangan juga meningkat dari 1700 per minggu menjadi 3000 penerbangan per mingguBACA JUGA: Harus Kompak Tentukan Lokasi PLTU
Pemberian sertifikat sebagai maskapai bintang empat langsung diberikan oleh CEO Skytrax, Edward Plaisted kepada Dirut Garuda Indonesia Emirsyah SatarAcara serah terima juga disaksikan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar dan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono"Ini bukti kesungguhan Garuda dalam melaksanakan transformasi perusahaan untuk menuju maskapai penerbangan kelas dunia," kata Emir
Wamenhub, Bambang Susantono menambahkan, tantangan Garuda ke depan masih cukup besarPasalnya saat ini, menurut catatan Departemen Perhubungan ada 27 maskapai penerbangan di dunia yang mendapat sertfikat bintang empatSementara itu, untuk maskapai yang berbintang lima baru ada enam buah"Dari enam maskapai bintang lima, empat di antaranya sudah terbang ke IndonesiaJadi, Garuda harus lebih giat lagi," ungkapnya
Sementara itu, VP Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto mengatakan, Garuda baru saja mendapatkan pengakuan dalam Museum rekor Indonesia (MURI) sebagai layanan pemberian visa diatas pesawat pertama di dunia"Ini karena dianggap unik dan pertama di duniaLayanan Immigration on Board hasil kerjasama Garuda Indonesia dengan Direktur Jenderal Imigrasi Departemen Hukum dan HAM dan BNI46," terangnya
Immigration on Board adalah layanan pengurusan dokumen keimigrasian berupa pemberian "visa on arrival" di atas pesawat Garuda Indonesia yang dilaksanakan oleh petugas imigrasi yang dipersiapkan secara khusus dalam setiap penerbangan Garuda Indonesia pada rute Tokyo (Jepang) menuju Denpasar dan Jakarta (Indonesia)"Garuda Indonesia dianggap sebagai maskapai penerbangan pertama dan satu-satunya di dunia yang melaksanakan layanan imigrasi di atas pesawat," lanjut Pujo
Untuk mendapatkan layanan ini para penumpang asing (warga Jepang) diminta untuk membeli voucher pembayaran "visa on arrival" terlebih dahulu di counter check-in Garuda Indonesia di bandara Narita - TokyoPemeriksanaan passport dan pemberian visa on arrival akan diproses diatas pesawat (dalam penerbangan ) oleh dua petugas imigrasi khusus yang turut terbang bersama penumpangPenumpang juga akan mendapat satu kartu khusus untuk diserahkan kepada petugas imigrasi di konter yang telah disediakan di bandara kedatangan. (wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Exxon Tetap Incar Gas Natuna
Redaktur : Tim Redaksi