Gas Melon Langka, Harga Melambung

Minggu, 04 Januari 2015 – 00:46 WIB

jpnn.com - BATAM  Gas bersubsidi 3 kilogram atau biasa disebut gas melon kembali langka di sejumlah wilayah Batam.

Sekalipun ada, warga harus membayar dengan harga tinggi antara Rp 23 ribu hingga Rp 30 ribu per tabungnya. Padahal harga jual gas subsidi itu hanya Rp 18 ribu.

BACA JUGA: Proyek PLTA Bakal Tenggelamkan Dua Desa

Kelangkaan gas bersubsidi ini sudah dirasakan oleh warga sejak sebulan terakhir. Bahkan di pangkalan resmi gas tersebut sulit didapatkan. Pemilik pangkalan mengaku jika gas langsung diserbu oleh warga saat diantar oleh agen.

"Saat datang, langsung diserbu warga. Datangnya tiap hari Senin dan hanya 50 tabung," kata pemilik pangkalan Bengkong yang enggan namanya disebut.

BACA JUGA: Dinkes Ancam Tutup Dua RS yang Belum Lengkap Izinnya

Menurut dia, tingginya harga gas elpiji 12 kilogram membuat banyak warga beralih ke tabung gas melon.

"Kita tak bisa juga ngelarang warga untuk tidak membeli. Makanya siapa saja yang beli, ya kita layani. Per tabungnya Rp 18 ribu," terangnya.

BACA JUGA: Cari Sinyal, Tukang Servis Parabola Kesetrum

Sementara Samsurita, warga Bengkong Indah mengaku kecewa dengan kelangkaan gas beberapa minggu belakangan di daerah Bengkong. Untuk mendapatkan gaspun ia harus menyusuri semua pangkalan gas. Tapi hasilnya nihil.

"Sudah satu minggu ini saya cari gas, tapi tetap tak ketemu. Padahal sudah mutar sana-sini,"  kata wanita berusia 28 tahun ini.

Karena persediaan gas di pangkalan kosong dirinya terpaksa membeli di pedangan eceran. Harga yang ditawarkan oleh pedagang eceranpun cukup fantastis untuk gas bersubsidi yakni Rp 30 ribu.

"Dia nawarinnya Rp 30 ribu, saya tawar Rp 25 ribu. Dianya nggak mau. Tapi akhirnya sepakat harganya Rp 27 ribu," ujar Samsurita.

Alasan pedagang eceran menjual tinggi karena harus membeli juga di pangkalan dengan harga yang juga tinggi.

"Pedagang itu ngakunya belinya mahal ke pangkalan Rp 22 ribu, makanya jualnya mahal juga. Kita yang butuh terpaksa beli, kalau tak beli, ya tak masak," sebutnya.

Hal senada juga dikatakan Eci warga Seipanas yang mulai geram karena sulitnya mendapatkan gas bersubsidi.

"Susah banget cari gas. Katanya pengiriman tiap hari Senin, pas cari ke pangkalan tetap aja kosong. Maksudnya apa coba? ini sama aja menyulitkan masyarakat kecil," pungkasnya. (she)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Pengrusakan Patok Perbatasan Dilimpahkan ke Polda Kaltim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler